Ganjar Kecewa Menhub Nilai Wirasaba Tidak Visibel
Kamis, 24 September 2015 17:04 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (Foto: ANTARA/R. Rekotomo)
"Menhub menilai rencana pengembangan Lanud Wirasaba tidak visibel karena letaknya terlalu dekat dengan Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, padahal Bandara Adi Soemarmo di Boyolali letaknya juga dekat dengan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta," kata Ganjar di sela kunjungan kerja di Kabupaten Purbalingga, Kamis.
Ganjar mengungkapkan bahwa tanggapan Menhub atas surat pengajuan mengenai rencana pengembangan Lanud Wirasaba menjadi bandara komersial itu berbeda-beda.
"Kok, berbeda terus tanggapannya, mulai surat pertama hingga ketiga, apakah ini tidak layak atau ada dokumen yang keliru, soalnya seingat saya waktu Menhub bertemu saya di rumah dinas, beliau bilang setuju, tiba-tiba, kok, suratnya tidak setuju," ujarnya.
Terkait dengan hal itu, sesuai dengan kesepakatan dengan Bupati Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, dan Bupati Wonosobo, Ganjar mengirimkan kembali surat kepada Menhub yang disertai dokumen-dokumen berisi kajian "visibility study" yang diperlukan mulai dari tahap pertama hingga terakhir.
Ganjar dan lima bupati tersebut juga bersedia menjelaskan secara detail kepada Menhub bahwa pihaknya bersama masyarakat setempat siap serta mendukung rencana pengembangan Lanud Wirasaba.
"Rencananya bulan depan, kami akan menggeruduk Menhub untuk menagih realisasi pengembangan Lanud Wirasaba," katanya.
Ganjar berpendapat bahwa pengembangan Lanud Wirasaba mendesak untuk segera dilakukan karena dapat potensi investasi dan industrialisasi di daerah Purbalingga dan sekitarnya relatif cukup bagus, termasuk frekuensi hilir mudik masyarakat.
"Jangkauan tercepatnya tidak ada, sementara baru kereta api karena kalah harus ke Cilacap (Bandara Tunggul Wulung Cilacap) terlalu jauh jaraknya serta frekuensi penerbangan tidak terlalu banyak," ujarnya.
Ganjar juga mengaku sudah berbicara dengan beberapa perusahaan maskapai penerbangan dan rata-rata menyambut baik rencana pengembangan Lanud Wirasaba.
"Untuk sementara saya sudah berbicara dengan Garuda Indonesia dan Susi Air, kalau visibilitasnya (Lanud Wirasaba) ada, mereka sudah siap semua," katanya.
Pemprov Jateng terus berupaya mendorong terlaksananya penandatanganan nota kesepahaman antarsejumlah pihak terkait dengan pengembangan Pangkalan Udara Wirasaba, Kabupaten Purbalingga, menjadi bandara komersial.
Penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Perhubungan, TNI Angkatan Udara, Pemprov Jateng, dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga itu menjadi dasar pengembangan Lanud Wirasaba. Namun, hingga saat ini tidak ada kejelasan.
Ganjar mengungkapkan bahwa tanggapan Menhub atas surat pengajuan mengenai rencana pengembangan Lanud Wirasaba menjadi bandara komersial itu berbeda-beda.
"Kok, berbeda terus tanggapannya, mulai surat pertama hingga ketiga, apakah ini tidak layak atau ada dokumen yang keliru, soalnya seingat saya waktu Menhub bertemu saya di rumah dinas, beliau bilang setuju, tiba-tiba, kok, suratnya tidak setuju," ujarnya.
Terkait dengan hal itu, sesuai dengan kesepakatan dengan Bupati Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, dan Bupati Wonosobo, Ganjar mengirimkan kembali surat kepada Menhub yang disertai dokumen-dokumen berisi kajian "visibility study" yang diperlukan mulai dari tahap pertama hingga terakhir.
Ganjar dan lima bupati tersebut juga bersedia menjelaskan secara detail kepada Menhub bahwa pihaknya bersama masyarakat setempat siap serta mendukung rencana pengembangan Lanud Wirasaba.
"Rencananya bulan depan, kami akan menggeruduk Menhub untuk menagih realisasi pengembangan Lanud Wirasaba," katanya.
Ganjar berpendapat bahwa pengembangan Lanud Wirasaba mendesak untuk segera dilakukan karena dapat potensi investasi dan industrialisasi di daerah Purbalingga dan sekitarnya relatif cukup bagus, termasuk frekuensi hilir mudik masyarakat.
"Jangkauan tercepatnya tidak ada, sementara baru kereta api karena kalah harus ke Cilacap (Bandara Tunggul Wulung Cilacap) terlalu jauh jaraknya serta frekuensi penerbangan tidak terlalu banyak," ujarnya.
Ganjar juga mengaku sudah berbicara dengan beberapa perusahaan maskapai penerbangan dan rata-rata menyambut baik rencana pengembangan Lanud Wirasaba.
"Untuk sementara saya sudah berbicara dengan Garuda Indonesia dan Susi Air, kalau visibilitasnya (Lanud Wirasaba) ada, mereka sudah siap semua," katanya.
Pemprov Jateng terus berupaya mendorong terlaksananya penandatanganan nota kesepahaman antarsejumlah pihak terkait dengan pengembangan Pangkalan Udara Wirasaba, Kabupaten Purbalingga, menjadi bandara komersial.
Penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Perhubungan, TNI Angkatan Udara, Pemprov Jateng, dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga itu menjadi dasar pengembangan Lanud Wirasaba. Namun, hingga saat ini tidak ada kejelasan.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
PWI Jateng kecewa sikap WR 1 nonaktif UMK tak hadiri undangan klarifikasi
14 June 2023 22:26 WIB, 2023
Ganjar Pranowo kecewa Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20
30 March 2023 14:15 WIB, 2023
MIT dan Tsinghua University dirikan kampus di Indonesia, Najib Razak kecewa
20 January 2022 14:08 WIB, 2022
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Pelajari Pengelolaan Cagar Budaya, Pemkot Sawahlunto Datangi Semarang
10 February 2017 20:42 WIB, 2017