Bayi di Palembang Meninggal Diduga Idap ISPA Akibat Asap
Kamis, 8 Oktober 2015 15:06 WIB
Dokumentasi sejumlah ibu bermain dengan bayinya di ruang Posko Evakuasi Balita karena terpapar kabut asap, di aula Kantor Wali Kota Pekanbaru, di Pekanbaru, Riau, Rabu (7/10). Lima bayi dan satu orang balita masih bertahan di posko evakuasi karena ku
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Lesty Nuraini, kepada wartawan di Palembang, Kamis mengatakan, belum bisa menyebut penyebab bayi itu meninggal karena masih menunggu hasil pemeriksaan tim dokter.
Akan tetapi, kata dia, berdasarkan informasi, bayi itu sebelumnya terinfeksi radang paru, dan mungkin saja penyebabnya karena paparan asap kebakaran hutan dan lahan. "Yang jelas dugaan itu perlu pembuktian lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya, 18 bayi di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, dirawat intensif di rumah sakit umum daerah akibat terpapar berap asap kebakaran hutan dan lahan.
"Hingga saat ini RSUD sudah menangani puluhan anak-anak dan bayi yang terkena dampak kebakaran lahan dan hutan," kata Kepala Bidang PMK Dinas Kesehatan Kuantan Singingi, Detri Elvira, di Teluk Kuantan, Kamis.
Bayi dan anak-anak, katanya, lebih beresiko tinggi terhadap paparan asap kebakaran hutan dan lahan ketimbang orang dewasa. "Kami berikan pelayanan maksimal," sebutnya.
Menurut dia, beberapa bayi masuk ruangan ICU karena harus diberi bantuan pernafasan bahkan ada bayi baru berumur 11 bulan dirawat.
"Jika ke depan masih rawan asap, maka tidak menutup kemungkinan jumlah anak yang berobat bertambah," kata dia.
Akan tetapi, kata dia, berdasarkan informasi, bayi itu sebelumnya terinfeksi radang paru, dan mungkin saja penyebabnya karena paparan asap kebakaran hutan dan lahan. "Yang jelas dugaan itu perlu pembuktian lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya, 18 bayi di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, dirawat intensif di rumah sakit umum daerah akibat terpapar berap asap kebakaran hutan dan lahan.
"Hingga saat ini RSUD sudah menangani puluhan anak-anak dan bayi yang terkena dampak kebakaran lahan dan hutan," kata Kepala Bidang PMK Dinas Kesehatan Kuantan Singingi, Detri Elvira, di Teluk Kuantan, Kamis.
Bayi dan anak-anak, katanya, lebih beresiko tinggi terhadap paparan asap kebakaran hutan dan lahan ketimbang orang dewasa. "Kami berikan pelayanan maksimal," sebutnya.
Menurut dia, beberapa bayi masuk ruangan ICU karena harus diberi bantuan pernafasan bahkan ada bayi baru berumur 11 bulan dirawat.
"Jika ke depan masih rawan asap, maka tidak menutup kemungkinan jumlah anak yang berobat bertambah," kata dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017