"Tidak terserapnya anggaran tersebut karena sebanyak 2.715 dari keseluruhan 17.225 rumah tangga sasaran (RTS) tidak diketemukan di lapangan," katanya di Solo, Kamis.
Berdasarkan data yang ada, lanjutnya, penerima Raskinda 2015 tercatat sebanyak 17.225 RTS. Namun setelah diverifikasi oleh petugas lapangan jumlah tersebut tinggal 14.510 RTS.
Ia mengatakan 2.715 RTS tidak ditemukan di antaranya karena meninggal dunia, nama ganda, dan sudah pindah tempat. "Kalau mereka itu pindah tempat tidak mungkin kami memberikan," katanya.
Dikatakan berdasarkan hal tersebut anggaran untuk beras miskin menjadi sisa. "Sisa anggaran untuk pengadaan Raskinda 2015 ini dihitung kurang lebih Rp1 miliar. Sisa anggaran ini tetap berada di kas daerah," katanya.
Kenthis mengatakan akan memverifikasi data penerima Raskinda 2016, karena banyak kesalahan data RTS penerima raskinda yang dimiliki dengan realita di lapangan. "Untuk perbaikan data itu kami akan melakukan verifikasi ulang sebelum membagikan raskinda di 2016," katanya.
Ia mengatakan untuk melakukan verifikasi tersebut akan melibatkan kelurahan, RT dan RW setempat melakukan pendataan ulang. Langkah ini dilakukan agar penyaluran raskinda tepat sasaran.
Ribuan RTS Tak Ditemukan, Dana Raskin Tak Terserap Habis
Kamis, 15 Oktober 2015 11:12 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat karung berisi beras untuk rakyat miskin (Raskin). (Foto ANTARA)
Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024