Pengrajin Ubah Kain Perca Jadi Cendera Mata
Sabtu, 17 Oktober 2015 19:35 WIB
Dokumentasi pekerja mengisi kasur setengah jadi dengan kain perca dan kapas di Wonorejo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/7). (ANTARA FOTO/Aditya Putra)
"Saya ide kreatif itu, muncul setelah melihat banyak kain percak batik yang dibuang sayang, dan ternyata dapat dimanfaatkan menjadi barang yang mempunyai nilai jual," kata seorang pengrajin Denok Marty Astuti (27), warga Jalan Dahlia Nomor 28 Purwosari Laweyan, di Solo, Sabtu.
Denok mengatakan pihaknya dengan dalam membuat kerajinan gelang dari selain dengan bahan baku kain perca, juga memanfaatkan botol plastik bekas air meneral, lem, dan tali pita untuk hiasan agar lebih cantik.
"Saya juga memberikan pelatihan ibu-ibu rumah tangga agar mereka bisa menghasilkan uang tambahan untuk membantu masukan keluarganya," kata Denok.
Menurut Denok, seorang tenaga kerja membuat cedera mata gelang dari kain percak tersebut rata-rata mampu memproduksi sekitar 25 biji hingga 30 biji per hari.
"Kami menjual barang cendera mata itu, cukup murah yakni sekitar Rp7.000,00 per biji hingga Rp10 ribu per biji tergantung ukuran dan tingkat kerumitan cara membuat," katanya.
Menurut dia, dirinya pertama membuat kerajinan gelang kain perca baik ini, ragu-ragu apakah bisa laku dijual dan ada peminatnya.
Namun, kata dia, dirinya pertama-tama hanya memproduksi gelang kain perca tersebut sekitar 25 biji, tetapi saat mengikuti pameran beberapa waktu lalu ternyata peminatnya sangat banyak terutama anak-anak perempuan usia remaja.
"Saya kemudian produksi kedua hingga 100 biji. Saya kemudian ikut pameran produk ekonomi kreatif juga laris dibeli pengunjung, dan dilanjutkan hingga sekarang," katanya.
Menueut Denok, pihaknya juga membuat barang ekonomi kreatif lainnya dengan memanfaatkan limbah kaleng bekas cat, lembah kertas, dan limbah bungkus mminuman sanset yang hasilnya juga memuaskan.
"Kami juga membawa produk ini, ke pameran-pameran di Jakarta dan hasilnya cukup sukses banyak menerima pesanan," katanya.
Denok mengatakan pihaknya dengan dalam membuat kerajinan gelang dari selain dengan bahan baku kain perca, juga memanfaatkan botol plastik bekas air meneral, lem, dan tali pita untuk hiasan agar lebih cantik.
"Saya juga memberikan pelatihan ibu-ibu rumah tangga agar mereka bisa menghasilkan uang tambahan untuk membantu masukan keluarganya," kata Denok.
Menurut Denok, seorang tenaga kerja membuat cedera mata gelang dari kain percak tersebut rata-rata mampu memproduksi sekitar 25 biji hingga 30 biji per hari.
"Kami menjual barang cendera mata itu, cukup murah yakni sekitar Rp7.000,00 per biji hingga Rp10 ribu per biji tergantung ukuran dan tingkat kerumitan cara membuat," katanya.
Menurut dia, dirinya pertama membuat kerajinan gelang kain perca baik ini, ragu-ragu apakah bisa laku dijual dan ada peminatnya.
Namun, kata dia, dirinya pertama-tama hanya memproduksi gelang kain perca tersebut sekitar 25 biji, tetapi saat mengikuti pameran beberapa waktu lalu ternyata peminatnya sangat banyak terutama anak-anak perempuan usia remaja.
"Saya kemudian produksi kedua hingga 100 biji. Saya kemudian ikut pameran produk ekonomi kreatif juga laris dibeli pengunjung, dan dilanjutkan hingga sekarang," katanya.
Menueut Denok, pihaknya juga membuat barang ekonomi kreatif lainnya dengan memanfaatkan limbah kaleng bekas cat, lembah kertas, dan limbah bungkus mminuman sanset yang hasilnya juga memuaskan.
"Kami juga membawa produk ini, ke pameran-pameran di Jakarta dan hasilnya cukup sukses banyak menerima pesanan," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PLN kembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu dengan ubah lahan kritis
28 September 2024 15:55 WIB
XL Axiata ubah susunan Direksi dan Dewan Komisaris serta bagi dividen Rp635,5 miliar
04 May 2024 20:43 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB