Obama Ajak Jokowi Berjalan dari Lorong Kediamannya Menuju Ruang Kerjanya
Selasa, 27 Oktober 2015 10:29 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam jumpa pers di Blair House Washington DC, Senin, sesaat setelah pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan Presiden Obama rampung mengatakan ada satu hal yang tidak biasa dilakukan oleh Presiden Obama kepada tamunya kali ini yakni Presiden Jokowi.
"Presiden Jokowi diundang untuk berjalan sepanjang Rose Garden masuk ke residen tempat kediaman Presiden Obama," kata Retno.
Setelah itu, Presiden Jokowi diajak oleh Presiden Obama berjalan dari lorong kediamannya menuju ke Oval Office atau ruang kerja Presiden.
Presiden Obama sendiri bahkan mengantar Presiden Jokowi untuk masuk ke dalam mobil ketika akan meninggalkan Gedung Putih, kata Retno.
"Ini menunjukkan kedekatan Obama terhadap Indonesia. Catatan kami termasuk untuk bagian yang diajak masuk ke residen beliau itu tidak pernah diberikan kepada kepala negara lain," katanya.
Menurut dia, hal itu menunjukkan ada harapan kerja sama dan kemitraan strategis antara AS dengan Indonesia dalam konteks yang lebib serius.
Apalagi, kata dia, AS juga mengharapkan Indonesia dapat memainkan peran penting di ASEAN.
Bahkan, kata dia, telah ada empat Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani terpisah pada level Government to Government (G to G) yakni soal maritim, energi, pertahanan, dan bahan bakar.
"Presiden Jokowi diundang untuk berjalan sepanjang Rose Garden masuk ke residen tempat kediaman Presiden Obama," kata Retno.
Setelah itu, Presiden Jokowi diajak oleh Presiden Obama berjalan dari lorong kediamannya menuju ke Oval Office atau ruang kerja Presiden.
Presiden Obama sendiri bahkan mengantar Presiden Jokowi untuk masuk ke dalam mobil ketika akan meninggalkan Gedung Putih, kata Retno.
"Ini menunjukkan kedekatan Obama terhadap Indonesia. Catatan kami termasuk untuk bagian yang diajak masuk ke residen beliau itu tidak pernah diberikan kepada kepala negara lain," katanya.
Menurut dia, hal itu menunjukkan ada harapan kerja sama dan kemitraan strategis antara AS dengan Indonesia dalam konteks yang lebib serius.
Apalagi, kata dia, AS juga mengharapkan Indonesia dapat memainkan peran penting di ASEAN.
Bahkan, kata dia, telah ada empat Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani terpisah pada level Government to Government (G to G) yakni soal maritim, energi, pertahanan, dan bahan bakar.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017