Ketua Kelompok Petani Cengkih, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Ahmad Rokhaeni di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa ribuan pohon cengkih yang mati ini berada di Kecamatan Paninggaran, Kandangserang, dan Petungkriono.

"Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Pekalongan mengakibatkan ribuan pohon cengkih mati karena kekurangan air. Oleh karena, para petani dipastikan gagal panen cengkih," katanya.

Menurut dia, pohon cengkih yang mati, sebelumnya mempunyai gejala daun layu, kemudian batang mengering, tetapi buah cengkih tetap melekat.

"Dalam satu area lahan cengkih, hampir separoh tanaman mati dan memang harus ditebang," katanya.

Ia mengatakan matinya ribuan pohon di sentra daerah penghasil cengkih ini, dipastikan ratusan petani cengkih pada tiga kecamatan ini gagal panen sehingga mereka memilih beralih profesi pekerjaan.

"Kami sudah melaporkan matinya ribuan pohon cengkih pada pemkab. Adapun, para petani beralih profesi lain menjadi buruh atau merantau ke luar kota," katanya.

Ia mengatakan kemungkinan matinya pohon cengkih ini selain faktor kekurangan air juga disebabkan oleh virus.

"Hanya saja, jenis virus apa, kami belum tahu karena saat disemprot dengan menggunakan pestisida, pohon cengkih tetap mati," katanya.