Danyon Intel Kostrad: Sersan Yoyok Tangani Tugas Khusus Sehingga Bawa Pistol
Kamis, 5 November 2015 9:27 WIB
Hadi secara terang-terangan menembak kepala seorang pengendara sepeda motor, Marsin Jasmani (40), di Jalan Mayor Oking Jayataatmaja, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, di depan SPBU Nomor 34-16803, di Jalan Mayor Oking, Cibinong, Jawa Barat, sekitar pukul 17.00 WIB, kemarin.
"Serda YH merupakan anggota intel Taipur Kostrad yang sedang menangani tugas khusus," kata Komandan Batalion Intel Kostrad, Mayor Infantri Deni Eka, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, prajurit TNI AD yang dibekali dengan senjata adalah anggota yang mendapatkan tugas khusus dan rawan, di antaranya menghadapi kawanan pengedar narkoba, teroris, atau jaringan ISIS.
"Nah dia (Serda YH) yang masuknya tugas rawan. Ada surat perintahnya. Ada batas waktu, misalnya tiga hari, kalau sudah selesai itu dibalikin. Ini belum selesai, jadi belum dikembalikan. Kalau sudah selesai dikembalikan di satuan. Kalau nggak tugas nggak dibawa, disimpan di satuan," ujar Eka.
Versi Eka, pascapenembakan mematikan itu, Hadi langsung menuju ke pos polisi terdekat dan menyerahkan diri ke markas Polisi Militer Kodam III/Siliwangi terdekar, setelah mengosongkan senjata.
Tentang ini, versi lain menyatakan, Hadi yang bernomor pokok personel TNI 31000642560481 itu ditangkap massa setelah mencoba kabur melalui jalan TOL Jagorawi. Penembakan hingga tewas di tempat itu juga disaksikan banyak orang.
Hadi diketahui tengah mengendarai Honda CRV bernomor F 1239 DZ bersama rekan wanitanya, warga Jalan Srikaya, Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, disengggol Jasmani yang mengendarai sepeda motornya secara zig-zag. Tidak terima dengan kelakuan Jasmani, Hadi mengejar dia dan baru didapat di depan SPBU itu.
"Rencana memang mau ke Sub Detasemen Polisi Militer. Tapi massa banyak jadi nggak bisa putar balik, keburu dihadang. Pistol diambil Polisi Militer TNI AD, polisi nggak berani ambil," kata dia.
"Serda YH mengosongkan senjata, baru datang Polisi Militer TNI AD sehingga pistol itu diambil. Selama ini, dia dikenal pendiam, jarang bicara, paling hanya senyum-senyum," ucapnya.
Setelah mendapat laporan tersebut, Eka menyatakan, langsung menuju lokasi kejadian. Lalu bersama dengan Ketua DPC BPPKB Bogor, Tubagus Enungsutisna, mengunjungi rumah korban.
"Malam itu saya langsung meluncur dari Karawang karena sedang latihan Taipur ke Subdenpom. Tadi malam kita santuni keluarga korban dalam bentuk uang. Tadi juga disantuni uang dan sembako. Untuk tahlilan juga kita siapkan," ucapnya.
Akan tetapi, berbagai bantuan tanda duka cita itu, dilempar keluarga Jasmani di rumah duka. Sekitar 10 teman Hadi yang mengantarkan bantuan itu dengan berseragam loreng, juga diusir keluarga korban tewas itu.
Tayangan di televisi juga menyatakan, uluran tangan mereka turut membopong keranda jenasah Jasmani juga ditolak.
Secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI MS Fadhilah, mengatakan, proses hukum harus terus berjalan sesuai perintah Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono.
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang pernah menjadi panglima Kostrad, juga meminta maaf pada publik atas kejadian mengerikan itu.
"Serda YH merupakan anggota intel Taipur Kostrad yang sedang menangani tugas khusus," kata Komandan Batalion Intel Kostrad, Mayor Infantri Deni Eka, di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, prajurit TNI AD yang dibekali dengan senjata adalah anggota yang mendapatkan tugas khusus dan rawan, di antaranya menghadapi kawanan pengedar narkoba, teroris, atau jaringan ISIS.
"Nah dia (Serda YH) yang masuknya tugas rawan. Ada surat perintahnya. Ada batas waktu, misalnya tiga hari, kalau sudah selesai itu dibalikin. Ini belum selesai, jadi belum dikembalikan. Kalau sudah selesai dikembalikan di satuan. Kalau nggak tugas nggak dibawa, disimpan di satuan," ujar Eka.
Versi Eka, pascapenembakan mematikan itu, Hadi langsung menuju ke pos polisi terdekat dan menyerahkan diri ke markas Polisi Militer Kodam III/Siliwangi terdekar, setelah mengosongkan senjata.
Tentang ini, versi lain menyatakan, Hadi yang bernomor pokok personel TNI 31000642560481 itu ditangkap massa setelah mencoba kabur melalui jalan TOL Jagorawi. Penembakan hingga tewas di tempat itu juga disaksikan banyak orang.
Hadi diketahui tengah mengendarai Honda CRV bernomor F 1239 DZ bersama rekan wanitanya, warga Jalan Srikaya, Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, disengggol Jasmani yang mengendarai sepeda motornya secara zig-zag. Tidak terima dengan kelakuan Jasmani, Hadi mengejar dia dan baru didapat di depan SPBU itu.
"Rencana memang mau ke Sub Detasemen Polisi Militer. Tapi massa banyak jadi nggak bisa putar balik, keburu dihadang. Pistol diambil Polisi Militer TNI AD, polisi nggak berani ambil," kata dia.
"Serda YH mengosongkan senjata, baru datang Polisi Militer TNI AD sehingga pistol itu diambil. Selama ini, dia dikenal pendiam, jarang bicara, paling hanya senyum-senyum," ucapnya.
Setelah mendapat laporan tersebut, Eka menyatakan, langsung menuju lokasi kejadian. Lalu bersama dengan Ketua DPC BPPKB Bogor, Tubagus Enungsutisna, mengunjungi rumah korban.
"Malam itu saya langsung meluncur dari Karawang karena sedang latihan Taipur ke Subdenpom. Tadi malam kita santuni keluarga korban dalam bentuk uang. Tadi juga disantuni uang dan sembako. Untuk tahlilan juga kita siapkan," ucapnya.
Akan tetapi, berbagai bantuan tanda duka cita itu, dilempar keluarga Jasmani di rumah duka. Sekitar 10 teman Hadi yang mengantarkan bantuan itu dengan berseragam loreng, juga diusir keluarga korban tewas itu.
Tayangan di televisi juga menyatakan, uluran tangan mereka turut membopong keranda jenasah Jasmani juga ditolak.
Secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI MS Fadhilah, mengatakan, proses hukum harus terus berjalan sesuai perintah Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono.
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang pernah menjadi panglima Kostrad, juga meminta maaf pada publik atas kejadian mengerikan itu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Intel dan reserse diterjunkan dalami motif pendirian Keraton Agung Sejagat
14 January 2020 12:40 WIB, 2020
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017