Ayo Tes IVA Cegah Kanker Rahim
Kamis, 12 November 2015 11:30 WIB
Kanker serviks (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat)
"Kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat mau melakukan tes IVA karena bisa menjadi deteksi dini penyakit kanker leher rahim," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.
Menurut dia, suami mempunyai peranan penting dalam mendukung istri untuk melakukan tes IVA dan hal itu sangat dibutuhkan.
"Dukungan suami tersebut bisa mengurangi resistensi istri, baik berupa keraguan, rasa malu, atau takut," ujarnya.
Kendati demikian, Atikoh berpendapat bahwa kalangan ulama juga berperan penting dalam menyukseskan sosialisasi tes IVA.
"Para ulama dinilai efektif menggugah kesadaran masyarakat, baik kalangan istri atau suami untuk melakukan tes IVA," katanya.
Selain mendorong tes IVA, Tim Penggerak PKK Jateng juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat untuk menekan potensi kanker leher rahim.
Ia mengharapkan kalangan ibu rumah tangga, hendaknya memiliki waktu untuk memanjakan diri sendiri atau "me time" di tengah padatnya rutinitas.
"'Me time' merupakan cara jitu untuk mengelola stres, oleh karena itu setidaknya luangkan waktu sekitar 20 menit setiap harinya untuk santai," ujarnya.
Menurut dia, suami mempunyai peranan penting dalam mendukung istri untuk melakukan tes IVA dan hal itu sangat dibutuhkan.
"Dukungan suami tersebut bisa mengurangi resistensi istri, baik berupa keraguan, rasa malu, atau takut," ujarnya.
Kendati demikian, Atikoh berpendapat bahwa kalangan ulama juga berperan penting dalam menyukseskan sosialisasi tes IVA.
"Para ulama dinilai efektif menggugah kesadaran masyarakat, baik kalangan istri atau suami untuk melakukan tes IVA," katanya.
Selain mendorong tes IVA, Tim Penggerak PKK Jateng juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat untuk menekan potensi kanker leher rahim.
Ia mengharapkan kalangan ibu rumah tangga, hendaknya memiliki waktu untuk memanjakan diri sendiri atau "me time" di tengah padatnya rutinitas.
"'Me time' merupakan cara jitu untuk mengelola stres, oleh karena itu setidaknya luangkan waktu sekitar 20 menit setiap harinya untuk santai," ujarnya.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Tes CAT dan wawancara seleksi Petugas Haji Pusat digelar 17 Desember 2024
13 December 2024 14:16 WIB