Panitia Angket Pelindo II Kawatir Ikut Campurnya Kementrian yang Dimanfaatkan Pelindo II
Kamis, 26 November 2015 16:52 WIB
Hal itu dikatakan oleh Fahri Hamzah saat menerima Panitia Angket Pelindo II di ruang kerjanya di Gedung DPR RI, di Jakarta, Kamis.
“Kami akan berikan dukungan dan fasilitasi apa pun yang diperlukan Panitia Angket Pelindo II kepada suluruh pihak kepada mitra DPR, termasuk BPK,†kata Fahri Hamzah di Gedung DPR RI, Jakarta.
Pada pertemuan tersebut, anggota Angket Pelindo II Putu Sudiartama melaporkan, pihaknya sudah dua kali memanggil Deutsche Bank.
“Namun Deutsche Bank tak hadir, ada contempt of parliament secara massif. Mereka janji datang, tapi ini sudah mau panggilan ke 3. Kalau tidak, kita panggil paksa dengan bantuan kepolisian,†kata Putu.
Sedangkan anggota Panitia Angket Pelindo II dari Fraksi Gerindra, M Haikal menyampaikan kekuatirannya terhadap ikut campurnya lembaga atau kementerian yang dimanfaatkan oleh PT Pelindo II.
“Ada kekuatiran dan kita minta pemerintah untuk menegur beberapa lembaga karena ikut terllibat dalam perampokan uang negara, sementara Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kejaksaan,†sebut Haikal..
Misalnya, PT Pelindo minta BPKP agar membuatkan roadmap soal laporan keuangan PT Pelindo. Lalu, kepada Kejagung diminta legal opinion, meminta pemutihan amandemen agreement, adanya persetujuan prinsip, kepada Menhub diminta konsesi agar bisa kontrak dengan HPH.
“Saya kuatir lembaga lain diperalat oleh Pelindo II. Ini sangat memprihatinkan bahwa kejahatan ini seakan-akan berjamaah yang melibatkan lembaga lain,†kata Haikal.
“Kami akan berikan dukungan dan fasilitasi apa pun yang diperlukan Panitia Angket Pelindo II kepada suluruh pihak kepada mitra DPR, termasuk BPK,†kata Fahri Hamzah di Gedung DPR RI, Jakarta.
Pada pertemuan tersebut, anggota Angket Pelindo II Putu Sudiartama melaporkan, pihaknya sudah dua kali memanggil Deutsche Bank.
“Namun Deutsche Bank tak hadir, ada contempt of parliament secara massif. Mereka janji datang, tapi ini sudah mau panggilan ke 3. Kalau tidak, kita panggil paksa dengan bantuan kepolisian,†kata Putu.
Sedangkan anggota Panitia Angket Pelindo II dari Fraksi Gerindra, M Haikal menyampaikan kekuatirannya terhadap ikut campurnya lembaga atau kementerian yang dimanfaatkan oleh PT Pelindo II.
“Ada kekuatiran dan kita minta pemerintah untuk menegur beberapa lembaga karena ikut terllibat dalam perampokan uang negara, sementara Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kejaksaan,†sebut Haikal..
Misalnya, PT Pelindo minta BPKP agar membuatkan roadmap soal laporan keuangan PT Pelindo. Lalu, kepada Kejagung diminta legal opinion, meminta pemutihan amandemen agreement, adanya persetujuan prinsip, kepada Menhub diminta konsesi agar bisa kontrak dengan HPH.
“Saya kuatir lembaga lain diperalat oleh Pelindo II. Ini sangat memprihatinkan bahwa kejahatan ini seakan-akan berjamaah yang melibatkan lembaga lain,†kata Haikal.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
DPRD Jepara: Pengajuan hak angket penanganan COVID-19 demi kepentingan publik
12 August 2020 19:47 WIB, 2020
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017