Jerman Berencana Kerahkan 1.200 Tentara Lawan ISIS
Senin, 30 November 2015 7:45 WIB
Tentara bersenjata pasukan Jerman dengan batalion infanteri ke 371 mengambil posisi dengan peluncur roket anti tank MILAN saat hari media di barak Marienberg, Selasa (10/3). Balation Infanteri ke 371 merupakan bagian dari Pasukan Tanggap NATO (NRF) d
"Dari sudut pandang militer, sekitar 1.200 tentara diperlukan untuk menjalankan pesawat dan kapal. Pengerahan pasukan akan dilakukan segera setelah amanat diperoleh," kata kepala militer Jerman Jenderal Volker Wieker kepada harian "Bild am Sonntag", lapor AFP.
"Pemerintah akan memberikan amanat pada tahun ini," kata dia.
Pada Kamis, Berlin menawarkan bantuan kepada Prancis berupa jet pengintai Tornado, pengisian bahan bakar, dan citra satelit dalam pertempuran melawan IS.
Sekitar empat hingga lima jet Tornado akan dikerahkan untuk mengirim foto daratan, bahkan dalam cuaca buruk dan saat malam hari, kata Wieker.
Saat ditanya mengapa Jerman tidak ikut dalam serangan udara langsung, Wieker menjawab bahwa koalisi telah memiliki kekuatan cukup berarti terkait pertempuran.
"Yang diperlukan adalah pengintaian di tanah, sehingga pasukan dapat ditempatkan secara efektif. Jet Tornado kami dapat sangat membantu dalam hal itu," kata dia.
Pembicaraan dengan Turki dan Yordania sedang berlangsung terkait penempatan pesawat di Incirlik, yang seperti Amman, menjadi markas jet Amerika Serikat.
Wieker membantah keras kritik yang menyatakan bahwa Jerman memilih tugas paling tidak berbahaya.
"Tuduhan itu tidak bisa dibenarkan. Apa bedanya ketika anda menerbangkan pesawat pengebom atau pesawat pengintai di wilayah yang sama? Tingkat ancaman dan bahayanya sama," katanya.
Jerman pascaperang enggan mengirim pasukan ke luar negeri meskipun bergabung dengan tugas pimpinan PBB di Balkan dan NATO di Afghanistan.
Jerman tidak ambil bagian dalam serangan udara terhadap IS di Suriah dan Irak, yang sebagian besar telah dilakukan penerbang-penerbang AS dan Prancis.
Setelah pekan lalu Prancis meminta sebuah klausul yang mengharuskan negara-negara anggota Uni Eropa memberikan bantuan militer usai serangan di Paris, Jerman segera mengumumkan keikutsertaannya dalam pertempuran di Suriah.
"Pemerintah akan memberikan amanat pada tahun ini," kata dia.
Pada Kamis, Berlin menawarkan bantuan kepada Prancis berupa jet pengintai Tornado, pengisian bahan bakar, dan citra satelit dalam pertempuran melawan IS.
Sekitar empat hingga lima jet Tornado akan dikerahkan untuk mengirim foto daratan, bahkan dalam cuaca buruk dan saat malam hari, kata Wieker.
Saat ditanya mengapa Jerman tidak ikut dalam serangan udara langsung, Wieker menjawab bahwa koalisi telah memiliki kekuatan cukup berarti terkait pertempuran.
"Yang diperlukan adalah pengintaian di tanah, sehingga pasukan dapat ditempatkan secara efektif. Jet Tornado kami dapat sangat membantu dalam hal itu," kata dia.
Pembicaraan dengan Turki dan Yordania sedang berlangsung terkait penempatan pesawat di Incirlik, yang seperti Amman, menjadi markas jet Amerika Serikat.
Wieker membantah keras kritik yang menyatakan bahwa Jerman memilih tugas paling tidak berbahaya.
"Tuduhan itu tidak bisa dibenarkan. Apa bedanya ketika anda menerbangkan pesawat pengebom atau pesawat pengintai di wilayah yang sama? Tingkat ancaman dan bahayanya sama," katanya.
Jerman pascaperang enggan mengirim pasukan ke luar negeri meskipun bergabung dengan tugas pimpinan PBB di Balkan dan NATO di Afghanistan.
Jerman tidak ambil bagian dalam serangan udara terhadap IS di Suriah dan Irak, yang sebagian besar telah dilakukan penerbang-penerbang AS dan Prancis.
Setelah pekan lalu Prancis meminta sebuah klausul yang mengharuskan negara-negara anggota Uni Eropa memberikan bantuan militer usai serangan di Paris, Jerman segera mengumumkan keikutsertaannya dalam pertempuran di Suriah.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Generasi muda di Semarang dilibatkan dalam implementasikan program makan siang bergizi
18 October 2024 20:22 WIB
Kasus pembunuhan berencana terhadap seorang perempuan di Banyumas terungkap
05 January 2024 15:54 WIB
Dukun Slamet Tohari didakwa lakukan pembunuhan berencana terhadap 12 orang
26 September 2023 14:21 WIB, 2023
BKKBN ingatkan peran penting keluarga cegah anak gangguan mental emosional
04 August 2023 8:03 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017