Ganjar Upayakan Revitalisasi TBRS Semarang
Selasa, 1 Desember 2015 8:49 WIB
Murid taman kanak-kanak menyaksikan pertunjukan wayang orang "Ngesti Pandowo" di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Jateng, Senin (13/10). Kegiatan menonton pementasan wayang orang yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indone
"Tadi saya lihat-lihat kondisinya. Sebelum diperbaiki menjadi panggung tontonan yang menarik, saya mau ajak kapan nanti dicari waktunya untuk kerja bakti bareng (membersihkan) TBRS," kata Ganjar di Semarang, Senin (30/11) malam.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai mementaskan kesenian ketoprak dengan lakon "Joko Tingkir Ngleboni Sayembara" dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-44 Korps Pegawai Republik Indonesia.
Menanggapi nasib para seniman yang ada di Ibu Kota Provinsi Jateng, Ganjar berharap ada inovasi pada setiap pengemasan kesenian yang dipertontonkan kepada masyarakat.
Menurut Ganjar, dengan cerita yang menarik, visual yang apik, dan tempat pertunjukan yang representatif, maka kesenian tradisional bisa tetap lestari di daerah masing-masing.
"Saya membayangkan di belakang panggung ada 'giant screen' sehingga pada saat terjadi perpindahan 'setting' tempat bisa lebih cepat dan menarik," katanya.
Ganjar optimistis, dengan adanya perhatian dari pemerintah daerah yang lebih serius terhadap kesenian, maka masyarakat pun akan tertarik lagi untuk datang ke taman budaya.
"Pemerintah Kota Semarang sudah memperhatikan ini, jadi kami berharap ada tindak lanjut untuk merevitalisasi TBRS," ujarnya.
Selain Ganjar, lakon ketoprak berdurasi tiga jam juga dipentaskan oleh sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jateng, seperti Sekda Jateng Sri Puryono, serta Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jateng Wika Bintang.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai mementaskan kesenian ketoprak dengan lakon "Joko Tingkir Ngleboni Sayembara" dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-44 Korps Pegawai Republik Indonesia.
Menanggapi nasib para seniman yang ada di Ibu Kota Provinsi Jateng, Ganjar berharap ada inovasi pada setiap pengemasan kesenian yang dipertontonkan kepada masyarakat.
Menurut Ganjar, dengan cerita yang menarik, visual yang apik, dan tempat pertunjukan yang representatif, maka kesenian tradisional bisa tetap lestari di daerah masing-masing.
"Saya membayangkan di belakang panggung ada 'giant screen' sehingga pada saat terjadi perpindahan 'setting' tempat bisa lebih cepat dan menarik," katanya.
Ganjar optimistis, dengan adanya perhatian dari pemerintah daerah yang lebih serius terhadap kesenian, maka masyarakat pun akan tertarik lagi untuk datang ke taman budaya.
"Pemerintah Kota Semarang sudah memperhatikan ini, jadi kami berharap ada tindak lanjut untuk merevitalisasi TBRS," ujarnya.
Selain Ganjar, lakon ketoprak berdurasi tiga jam juga dipentaskan oleh sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jateng, seperti Sekda Jateng Sri Puryono, serta Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jateng Wika Bintang.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Alfamart
Lihat Juga
Perayaan Tahun Baru, Pengunjung Objek Wisata Tawangmangu Pesta Kembang Api
01 January 2017 8:32 WIB, 2017
Sambut Tahun Baru, Boyolali Gelar Pertunjukan di 22 Titik Termasuk Godbless
29 December 2016 13:55 WIB, 2016