Prancis Tuntut Jaminan Bashal al-Assad Bakal Lengser
Sabtu, 19 Desember 2015 14:16 WIB
Bashar Al Assad (REUTERS)
"Harus ada jaminan mengenai turunnya Bashar al-Assad," kata Fabius di hadapan Dewan Keamanan PBB, setelah resolusi mendukung proses damai diadopsi.
Resolusi tersebut menyerukan agar gencatan senjata dan pembicaraan damai dimulai pada awal Januari, namun tidak menyinggung isu mengenai masa depan Assad.
Prancis, Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain meminta Assad bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil selama lima tahun perang di Suriah dan menuduhnya menggerakkan ekstremisme yang mengarah pada berkembangnya kelompok militan ISIS.
"Bagaimana bisa seseorang menyatukan begitu banyak orang ketika ia membantai begitu banyak rakyat," kata Fabius.
Selama Assad masih berkuasa, kata Fabius, rekonsiliasi antara rakyat Suriah dan negara tetap tidak akan bisa tercapai, demikian laporan AFP.
Resolusi tersebut menyerukan agar gencatan senjata dan pembicaraan damai dimulai pada awal Januari, namun tidak menyinggung isu mengenai masa depan Assad.
Prancis, Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain meminta Assad bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil selama lima tahun perang di Suriah dan menuduhnya menggerakkan ekstremisme yang mengarah pada berkembangnya kelompok militan ISIS.
"Bagaimana bisa seseorang menyatukan begitu banyak orang ketika ia membantai begitu banyak rakyat," kata Fabius.
Selama Assad masih berkuasa, kata Fabius, rekonsiliasi antara rakyat Suriah dan negara tetap tidak akan bisa tercapai, demikian laporan AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Trah Sultan HB II tuntut harta rampasan peristiwa Geger Sepehi dikembalikan
30 November 2023 18:24 WIB
Menteri Bintang Puspayoga beri perhatian ibu muda asal Bekasi tuntut hak asuh anak
25 July 2023 10:34 WIB, 2023
Panitia seleksi perangkat desa di Kudus tuntut Unpad gelar tes ulang
23 February 2023 16:35 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017