Chappy: Semua Lanud Militer tidak Didesaian untuk Penerbangan Komersial
Rabu, 30 Desember 2015 13:29 WIB
Chappy Hakim dan bukunya "Saya Pengen Jadi Pilot". (ANTARA/Dhoni Setiawan)
"Tidak ada yang aneh sebenarnya digunakan untuk penerbangan komersial, namun seharusnya dipersiapkan dengan baik sehingga tidak ada yang dirugikan," kata purnawirawan marsekal itu di Ruang Adam Malik, Wisma Antara, Jakarta, Rabu.
Hal itu dikatakannya dalam "Kaleidoskop Penerbangan Indonesia 2015" yang diadakan Common Support Equipment (CSE) Aviation Consulting, yang bergerak di bidang jasa pendukung peralatan umum penerbangan.
Mantan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) itu mengatakan, semua Landasan Udara (Lanud) Militer tidak didesain untuk penerbangan komersial, dan apabila diberikan untuk kepentingan komersial, maka hanya bersifat sementara.
Menurut dia, karena penggunaan lanud bersifat sementara, maka harus ada solusi dalam makna melayani publik.
"Misalnya, di Halim Perdanakusumah dalam setahun ada empat kali latihan militer, dan sekali latihan waktunya empat hingga lima hari," ujarnya.
Dia memberikan catatan khusus, misalnya Lanud Adi Sutjipto yang merupakan pangkalan utama (home base) pesawat tempur, namun digunakan pula untuk kepentingan komersial.
Chappy memahami saat ini pertumbuhan penumpang di penerbangan komersial nasional meningkat, namun penggunaan lanud bukan menjadi solusi untuk mengatasi hal itu.
"Tidak ada solusi komprehensif yang tuntas karena pertumbuhan penumpang berlangsung gradual sehingga bisa diprediksi dan dipersiapkan jauh hari," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini hal yang menyedihkan adalah penyelenggaraan penerbangan sipil ketika dihadapkan pertumbuhan penumpang, ternyata tidak ditanggapi secara baik.
Oleh karena itu, ia menambahkan, ketika penerbangan mengalami penundaan terbang selama delapan hingga 10 jam, maka solusinya memindahkan ke Lanud tanpa dilakukan evaluasi mengapa hal itu terjadi.
Hal itu dikatakannya dalam "Kaleidoskop Penerbangan Indonesia 2015" yang diadakan Common Support Equipment (CSE) Aviation Consulting, yang bergerak di bidang jasa pendukung peralatan umum penerbangan.
Mantan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) itu mengatakan, semua Landasan Udara (Lanud) Militer tidak didesain untuk penerbangan komersial, dan apabila diberikan untuk kepentingan komersial, maka hanya bersifat sementara.
Menurut dia, karena penggunaan lanud bersifat sementara, maka harus ada solusi dalam makna melayani publik.
"Misalnya, di Halim Perdanakusumah dalam setahun ada empat kali latihan militer, dan sekali latihan waktunya empat hingga lima hari," ujarnya.
Dia memberikan catatan khusus, misalnya Lanud Adi Sutjipto yang merupakan pangkalan utama (home base) pesawat tempur, namun digunakan pula untuk kepentingan komersial.
Chappy memahami saat ini pertumbuhan penumpang di penerbangan komersial nasional meningkat, namun penggunaan lanud bukan menjadi solusi untuk mengatasi hal itu.
"Tidak ada solusi komprehensif yang tuntas karena pertumbuhan penumpang berlangsung gradual sehingga bisa diprediksi dan dipersiapkan jauh hari," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini hal yang menyedihkan adalah penyelenggaraan penerbangan sipil ketika dihadapkan pertumbuhan penumpang, ternyata tidak ditanggapi secara baik.
Oleh karena itu, ia menambahkan, ketika penerbangan mengalami penundaan terbang selama delapan hingga 10 jam, maka solusinya memindahkan ke Lanud tanpa dilakukan evaluasi mengapa hal itu terjadi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenag: Semua Bus Shalawat punya spesifikasi city bus yang ramah lansia
18 September 2024 20:02 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017