Juru bicara kementerian luar negeri Iran Hossein Jaber Ansari mengutuk keras eksekusi itu, apalagi eksekusi dilakukan setelah Iran yang didominasi Syiah berulang kali meminta Saudi yang mayoritas Sunni untuk mengampuni sang ulama.

"Pemerintah Saudi mendukung gerakan teroris dan ekstremis, namun menanggapi kritik di dalam negeri dengan penindasan dan eksekusi. Pemerintah Saudi akan menghadapi risiko setimpal menyusul kebijakannya ini," kata dia seperti diwartakan kantor berita IRNA.

Nimr (56) adalah tokoh utama penganjur demonstrasi yang pecah pada 2011 di provinsi bagian timur Saudi yang bermayoritas Syiah yang mengeluhkan marginalisasi oleh pemerintah Saudi terhadap minoritas Syiah.

"Eksekusi tokoh semacam Sheikh al-Nimr, yang tidak menempuh cara lain dalam mengutarakan tujuan politik dan agamanya selain dengan angkat bicara, sungguh menunjukkan parahnya ketidakbertanggungjawaban dan kekuarangakalan," kata Ansari.

Untuk itu, milisi mahasiswa Basij yang punya kaitan dengan pasukan elite Iran Pengawal Revolusi menyerukan demonstrasi besar Minggu sore di depan kedutaan besar Saudi di Tehran, demikian AFP.