Hanafi: Indonesia dapat Galang Dukungan Internasional agar Konflik Arab Saudi-Iran Selesai
Jumat, 8 Januari 2016 13:50 WIB
"Yang bisa dilakukan Indonesia adalah mediasi, dalam arti menggalang dukungan internasional agar ada penyelesaian konflik Saudi-Iran," katanya, di Jakarta, Jumat.
Rais menilai, Indonesia mampu berperan sendiri namun bisa juga secara multilateral dengan mengkoordinasikan suatu contact group.
Langkah itu, menurut dia, di luar organisasi teluk atau Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam rangka memulai proses mediasi.
"Dalam proses mediasi, kalau Indonesia mau serius maka diperlukan dua prasyarat penting," ujarnya.
Prasyarat pertama, menurut dia, perhatian yang terus-menerus dan fokus terhadap perdamaian Iran-Saudi. Kedua, menurut dia, memiliki tim diplomasi terampil dan menguasai politik ekonomi Timur Tengah.
"Di samping itu, pemerintah Indonesia juga punya kewajiban menjaga perdamaian Sunni-Syiah di dalam negeri agar tidak jadi bagian dari eskalasi Saudi-Iran di Timteng," katanya.
Selain itu, dia menilai, ide Menteri Agama, Lukman Saifuddin, menghadap Presiden Joko Widodo agar Indonesia mengambil peran mediasi konflik di kedua negara tersebut, bisa dikatakan terlalu bagus untuk terwujud.
Menurut dia, hal itu bisa terjadi apabila disertai persiapan dan perhatian yang serius dari pemerintah Indonesia.
"Ini semestinya menjadi ranahnya menteri luar negeri bukan menteri agama," ujarnya.
Rais menilai, Indonesia mampu berperan sendiri namun bisa juga secara multilateral dengan mengkoordinasikan suatu contact group.
Langkah itu, menurut dia, di luar organisasi teluk atau Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam rangka memulai proses mediasi.
"Dalam proses mediasi, kalau Indonesia mau serius maka diperlukan dua prasyarat penting," ujarnya.
Prasyarat pertama, menurut dia, perhatian yang terus-menerus dan fokus terhadap perdamaian Iran-Saudi. Kedua, menurut dia, memiliki tim diplomasi terampil dan menguasai politik ekonomi Timur Tengah.
"Di samping itu, pemerintah Indonesia juga punya kewajiban menjaga perdamaian Sunni-Syiah di dalam negeri agar tidak jadi bagian dari eskalasi Saudi-Iran di Timteng," katanya.
Selain itu, dia menilai, ide Menteri Agama, Lukman Saifuddin, menghadap Presiden Joko Widodo agar Indonesia mengambil peran mediasi konflik di kedua negara tersebut, bisa dikatakan terlalu bagus untuk terwujud.
Menurut dia, hal itu bisa terjadi apabila disertai persiapan dan perhatian yang serius dari pemerintah Indonesia.
"Ini semestinya menjadi ranahnya menteri luar negeri bukan menteri agama," ujarnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB
Investasi Berdampak, solusi hadapi tantangan sosial dan lingkungan di Indonesia
06 January 2025 19:47 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017