TNI AD Tambah Personil dan Peralatan untuk Jaga Perbatasan di Pulau Terluar
Jumat, 8 Januari 2016 15:29 WIB
Dokumentasi prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia, Batalion Infantri 644/Walet Sakti, bersiaga di Pos Pamtas Bantan, Balai Karangan, Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (4/12). (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
"Ini (pulau terluar) menjadi perhatian penting bagi Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, segera ditata dan dilengkapi. Perlengkapan itu tidak hanya personil, melainkan peralatan-peralatan yang mendukung dalam menjaga kedaulatan Indonesia," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI M Sabrar Fadhilah, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, peralatan-peralatan yang akan dikerahkan di pulau-pulau terluar dan terdepan Indonesia harus memadai mengingat tingkat kesulitannya tinggi dan kontur medannya lebih sulit dibandingkan di Pulau Jawa.
"Dikasih motor pun akan nganggur karena jalan tidak ada. Yang lebih penting mungkin lebih seperti perahu cepat. Jadi akan diperhitungkan dan ditata peralatan yang mendukung, termasuk personilnya karena mereka yang berhubungan langsung, seperti invansi, penyelundupan atau apapun kejahatan yang melalui laut," kata Fadhilah.
Untuk penambahan pos-pos pengamanan perbatasan akan dilakukan, namun dilihat dari tingkat ancaman dan kebutuhan personil TNI yang melakukan penjagaan.
"Kalau memang ada ancaman, tentu akan dibangun pos. Kalau di situ hanya perlu untuk pembinaan wilayah, pemantauan, mungkin tidak perlu ditambah pos. Apalagi, saat ini TNI tengah merampingkan organisasi (right sizing) dan zero growth. Perlahan-lahan kita tata. Dilengkapi dulu orangnya, alatnya, minimal yang bisa menunjang untuk pekerjaannya," ucap Fadhillah.
Nurmantyo, mengatakan, TNI akan memperkuat pulau-pulau terluar dan terdepan di wilayah Indonesia Timur, yakni di Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku lantaran di wilayah itu masih minim personil TNI dan arsenal.
Menurut dia, peralatan-peralatan yang akan dikerahkan di pulau-pulau terluar dan terdepan Indonesia harus memadai mengingat tingkat kesulitannya tinggi dan kontur medannya lebih sulit dibandingkan di Pulau Jawa.
"Dikasih motor pun akan nganggur karena jalan tidak ada. Yang lebih penting mungkin lebih seperti perahu cepat. Jadi akan diperhitungkan dan ditata peralatan yang mendukung, termasuk personilnya karena mereka yang berhubungan langsung, seperti invansi, penyelundupan atau apapun kejahatan yang melalui laut," kata Fadhilah.
Untuk penambahan pos-pos pengamanan perbatasan akan dilakukan, namun dilihat dari tingkat ancaman dan kebutuhan personil TNI yang melakukan penjagaan.
"Kalau memang ada ancaman, tentu akan dibangun pos. Kalau di situ hanya perlu untuk pembinaan wilayah, pemantauan, mungkin tidak perlu ditambah pos. Apalagi, saat ini TNI tengah merampingkan organisasi (right sizing) dan zero growth. Perlahan-lahan kita tata. Dilengkapi dulu orangnya, alatnya, minimal yang bisa menunjang untuk pekerjaannya," ucap Fadhillah.
Nurmantyo, mengatakan, TNI akan memperkuat pulau-pulau terluar dan terdepan di wilayah Indonesia Timur, yakni di Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku lantaran di wilayah itu masih minim personil TNI dan arsenal.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJAMSOSTEK Purwokerto tegaskan petugas badan ad hoc pilkada wajib dilindungi
28 September 2024 16:26 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017