Kapolresta Banda Aceh Kombes Zulkifli di Banda Aceh, Jumat, mengatakan, penumpang pesawat tersebut berinisial MS, laki-laki. Yang bersangkutan diamankan Jumat (15/1) petang.

"Yang bersangkutan diamankan karena mengaku membawa bom. Saat itu pesawat hendak berangkat ke Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara," kata Kapolresta Banda Aceh.

Kombes Pol Zulkifli mengungkapkan kronologis kejadian. Kejadian berawal ketika MS menaiki pesawat. Di pesawat, MS ingin menaruh tas. Saat hendak menaruh tas, MS mengatakan di mana bom ini diletakkan.

"MS sempat mengatakan di mana bom ini diletakkan kepada pramugari. Pramugari dan penumpang lainnya terkejut mendengar perkataan tersebut," kata perwira menengah Polri tersebut.

Penumpang sempat resah. Pramugari melaporkan ke pilot pesawat. Pilot pesawat meminta semua penumpang turun, sehingga penerbangan pesawat Lion Air tersebut terpaksa ditunda selama dua jam lebih.

"Pesawat seharusnya berangkat pukul 17.00 WIB. Namun, pesawat baru bisa berangkat pukul 19.30 WIB. Semua barang penumpang termasuk kargo diperiksa," kata Kombes Pol Zulkifli.

Setelah pemeriksaan semua barang tidak ditemukan bom yang disebutkan MS. Pesawat akhirnya berangkat setelah sempat tertunda dua jam lebih.

Kapolresta Banda Aceh mengatakan, saat ini MS masih diperiksa di Mapolresta Banda Aceh. Ia mengatakan pihaknya belum mengetahui secata pasti motif MS mengaku membawa bom.

"Kami masih memeriksa MS. Nantinya, pengusutan selanjutnya diserahkan kepada penyidik pegawai negeri sipil atau PPNS perhubungan," kata Kombes Pol Zulkifli.

Sementara itu, Amir Hamzah, penumpang Lion Air menuturkan, aksi MS yang mengaku membawa bom sempat membuat penumpang pesawat komersial tersebut panik.

"Penumpang semua panik mendengar ada yang bawa bom. Padahal pesawat mau lepas landas. Saat itu, pesawat sudah berada di landasan pacu dan kembali ke tempat semula," kata Amir Hamzah.