Bahas Wanita Selingkuh, Admin Facebook Dibui 3 Tahun Penjara
Minggu, 13 Maret 2016 9:26 WIB
Facebook (FOTO ANTARA/Zabur Karuru)
Taymour el-Sobky ditangkap bulan lalu dan dituduh oleh jaksa telah memfitnah kaum wanita dan merusak kehormatan mereka. Pernyataan dia di televisi Desember tahun lalu itu memang memicu kemarahan massal.
"Tiga puluh persen wanita Mesir bersedia untuk imoral, hanya saja wanita-wanita ini tidak bisa menemukan orang yang mendorong mereka," kata Sobky, yang memiliki laman Facebook berjudul "Catatan Harian seorang suami yang menderita". Laman Facebook-nya memiliki satu juta pengikut.
"Saat ini sangat normal wanita berselingkuh dari suaminya dan mencari pelampiasan di luar...Banyak wanita yang terlibat dalam hubungan pranikah selagi suaminya pergi jauh," kata dia.
Sobky juga mengatakan bahwa pernikahan yang dijodohkan di Mesir selatan telah memperburuk masalah pengkhianatan istri terhadap sumia karena wanita harus menikah dengan pria yang tidak dikenalnya.
Pernyataan Sobky ini bahkan mengundang seorang pria bertopeng muncul di YouTube dengan mengokang senjata untuk mengancam membunuh Sobky, demikian Reuters.
"Tiga puluh persen wanita Mesir bersedia untuk imoral, hanya saja wanita-wanita ini tidak bisa menemukan orang yang mendorong mereka," kata Sobky, yang memiliki laman Facebook berjudul "Catatan Harian seorang suami yang menderita". Laman Facebook-nya memiliki satu juta pengikut.
"Saat ini sangat normal wanita berselingkuh dari suaminya dan mencari pelampiasan di luar...Banyak wanita yang terlibat dalam hubungan pranikah selagi suaminya pergi jauh," kata dia.
Sobky juga mengatakan bahwa pernikahan yang dijodohkan di Mesir selatan telah memperburuk masalah pengkhianatan istri terhadap sumia karena wanita harus menikah dengan pria yang tidak dikenalnya.
Pernyataan Sobky ini bahkan mengundang seorang pria bertopeng muncul di YouTube dengan mengokang senjata untuk mengancam membunuh Sobky, demikian Reuters.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Perekaman ulang data KTP elektronik warga binaan pemasyarakatan di Lapas Wanita Semarang
02 August 2024 16:22 WIB
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017