Hidayat Nur Wahid Ingatkan Pemerintah Perlunya UU Larang LGBT
Minggu, 20 Maret 2016 12:55 WIB
Hidayat Nur Wahid (MPR RI)
"Alhamdulillah banyak parpol Islam seperti PKS, PAN, PKB, PPP satu suara mendukung dikeluarkannya UU yang keras melarang LGBT," kata dia saat menghadiri Talkshow Parenting bertajuk "Tentukan Sikap Kita Hadapi Penyimpangan Seksual (LGBT) di Jakarta, Minggu seperti dalam keterangan tertulis MPR.
Hidayat mengatakan saat berdialog dengan Presiden Jokowi, bahwa Rusia --negara komunis saja, gerah dengan perilaku LGBT sehingga presidennya mengeluarkan UU keras melarang LGBT di Rusia. Indonesia, lanjut dia, semestinya lebih mampu dan lebih keras terhadap LGBT.
LGBT, sambung Hidayat, tergolong perang asimetris, yakni jenis perang yang menanamkan pengaruh dengan maksud menghancurkan sendi-sendi moral masyarakat.
"Sekarang ada perang yang dilancarkan dengan biaya murah yakni perang asimetris. Perang bukan fisik tapi menanamkan pengaruh dengan maksud menghancurkan sendi-sendi moral warganya, sehingga negara tersebut tidak lagi bermoral, tidak memiliki visi ke depan, nilai-nilai luhur hancur sehingga negara tersebut ambruk dengan sendirinya. LGBT adalah sarana perang asimetris itu," kata dia.
Hidayat menuturkan, sejak ramai masalah LBGT diperbincangkan berbagai kalangan, kesadaran masyarakat soal bahaya pengaruh LGBT meningkat. Bahkan kesadaran masyarakat itu berimbas dengan dilarangnya tayangan televisi menampilkan gaya kebanci-bancian.
"Fenomena ini saya sampaikan kepada Presiden bahwa pengaruh negatif LGBT sudah sampai ke daerah-daerah terpencil, bagaimana dengan di kota-kota besar pengaruhnya tentu lebih dahsyat. Alhamdulillah Presiden menyetujui agar soal LGBT ini diselesaikan sesegera mungkn," ujar Hidayat.
"Intinya LGBT adalah penyimpangan itu sangat jelas. Kita sebagai umat Islam harus menegakkan amar maruf nahi munkar. Tapi dalam pelaksanaan amar maruf harus maruf dan mencegah kemunkaran seperti LGBT tidak boleh dengan cara kekerasan. Agama kita tidak membolehkan itu," tegasnya.
Untuk itulah, lanjut Hidayat, MPR RI selama jni dengan kegiatan sosialisasi empat pilar MPR berusaha membendung perang asimetris tersebut dengan menanamkan kembali pemahaman masyarakat Indonesia akan nilai-nilai luhur bangsanya.
Hidayat mengatakan saat berdialog dengan Presiden Jokowi, bahwa Rusia --negara komunis saja, gerah dengan perilaku LGBT sehingga presidennya mengeluarkan UU keras melarang LGBT di Rusia. Indonesia, lanjut dia, semestinya lebih mampu dan lebih keras terhadap LGBT.
LGBT, sambung Hidayat, tergolong perang asimetris, yakni jenis perang yang menanamkan pengaruh dengan maksud menghancurkan sendi-sendi moral masyarakat.
"Sekarang ada perang yang dilancarkan dengan biaya murah yakni perang asimetris. Perang bukan fisik tapi menanamkan pengaruh dengan maksud menghancurkan sendi-sendi moral warganya, sehingga negara tersebut tidak lagi bermoral, tidak memiliki visi ke depan, nilai-nilai luhur hancur sehingga negara tersebut ambruk dengan sendirinya. LGBT adalah sarana perang asimetris itu," kata dia.
Hidayat menuturkan, sejak ramai masalah LBGT diperbincangkan berbagai kalangan, kesadaran masyarakat soal bahaya pengaruh LGBT meningkat. Bahkan kesadaran masyarakat itu berimbas dengan dilarangnya tayangan televisi menampilkan gaya kebanci-bancian.
"Fenomena ini saya sampaikan kepada Presiden bahwa pengaruh negatif LGBT sudah sampai ke daerah-daerah terpencil, bagaimana dengan di kota-kota besar pengaruhnya tentu lebih dahsyat. Alhamdulillah Presiden menyetujui agar soal LGBT ini diselesaikan sesegera mungkn," ujar Hidayat.
"Intinya LGBT adalah penyimpangan itu sangat jelas. Kita sebagai umat Islam harus menegakkan amar maruf nahi munkar. Tapi dalam pelaksanaan amar maruf harus maruf dan mencegah kemunkaran seperti LGBT tidak boleh dengan cara kekerasan. Agama kita tidak membolehkan itu," tegasnya.
Untuk itulah, lanjut Hidayat, MPR RI selama jni dengan kegiatan sosialisasi empat pilar MPR berusaha membendung perang asimetris tersebut dengan menanamkan kembali pemahaman masyarakat Indonesia akan nilai-nilai luhur bangsanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017