Menlu: Kunjungan Menlu Bishop Perkuat Hubungan Indonesia-Australia
Selasa, 22 Maret 2016 6:41 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Hal itu disampaikan Retno usai menemani Bishop menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin.
"Pada saat kunjungan kehormatan ini, isu yang dibahas antara lain masalah kuatnya hubungan kita (Indonesia) dengan Australia, termasuk juga di bidang perdagangan, pendidikan dan penanggulangan terorisme," kata Retno.
Dalam hubungan perdagangan, kedua negara sepakat untuk memulai perundingan kembali terkait Kerja Sama Komprehensif Indonesia-Australia, yang pada pertengahan Maret lalu telah diluncurkan oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong.
Nilai perdagangan antara Indonesia dan Australia, kata Retno, cukup signifikan dengan mencapai 8,5 juta miliar dolar AS di antara kedua negara.
"Kerja sama perdagangan kita dengan Australia cukup signifikan nilainya. Demikian juga dengan nilai investasi yang cukup tinggi serta jumlah wisatawan Australia yang datang ke Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, di bidang pendidikan, banyaknya pelajar dari Australia ke Indonesia dan sebaliknya menunjukkan bahwa hubungan bilateral juga semakin baik.
"Sudah ada 2.000 mahasiswa Australia yang menggunakan beasiswa ke Indonesia dan Menlu Bishop mengatakan Indonesia merupakan destinasi paling menarik bagi mahasiswa Australia," tambahnya.
Pemerintah Indonesia pun juga menyiapkan kesempatan belajar melalui program beasiswa untuk 17 ribu mahasiswa dalam negeri ke Australia.
Terkait penanganan aksi terorisme, Retno mengatakan Menlu Bishop juga menyampaikan kepada Wapres Jusuf Kalla terkait peningkatan kerja sama kedua negara dalam penanggulangan tersebut.
"Dalam konteks counter-terrorism, kita sudah bekerja sama cukup lama, terutama untuk mensyiarkan toleransi dan moderasi," ujar Menlu Retno.
Kunjungan Bishop ke Indonesia dilakukan selama tiga hari hingga Rabu (23/3) untuk melakukan serangkaian kegiatan antara lain membuka Kantor Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Sulawesi Selatan, dan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri "Bali Process".
Bishop dijadwalkan membuka Kantor Konjen Australia di Makassar secara resmi pada Selasa (22/3) dan menghadiri Bali Process di Bali pada Rabu (23/3).
"Pada saat kunjungan kehormatan ini, isu yang dibahas antara lain masalah kuatnya hubungan kita (Indonesia) dengan Australia, termasuk juga di bidang perdagangan, pendidikan dan penanggulangan terorisme," kata Retno.
Dalam hubungan perdagangan, kedua negara sepakat untuk memulai perundingan kembali terkait Kerja Sama Komprehensif Indonesia-Australia, yang pada pertengahan Maret lalu telah diluncurkan oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong.
Nilai perdagangan antara Indonesia dan Australia, kata Retno, cukup signifikan dengan mencapai 8,5 juta miliar dolar AS di antara kedua negara.
"Kerja sama perdagangan kita dengan Australia cukup signifikan nilainya. Demikian juga dengan nilai investasi yang cukup tinggi serta jumlah wisatawan Australia yang datang ke Indonesia," tambahnya.
Sementara itu, di bidang pendidikan, banyaknya pelajar dari Australia ke Indonesia dan sebaliknya menunjukkan bahwa hubungan bilateral juga semakin baik.
"Sudah ada 2.000 mahasiswa Australia yang menggunakan beasiswa ke Indonesia dan Menlu Bishop mengatakan Indonesia merupakan destinasi paling menarik bagi mahasiswa Australia," tambahnya.
Pemerintah Indonesia pun juga menyiapkan kesempatan belajar melalui program beasiswa untuk 17 ribu mahasiswa dalam negeri ke Australia.
Terkait penanganan aksi terorisme, Retno mengatakan Menlu Bishop juga menyampaikan kepada Wapres Jusuf Kalla terkait peningkatan kerja sama kedua negara dalam penanggulangan tersebut.
"Dalam konteks counter-terrorism, kita sudah bekerja sama cukup lama, terutama untuk mensyiarkan toleransi dan moderasi," ujar Menlu Retno.
Kunjungan Bishop ke Indonesia dilakukan selama tiga hari hingga Rabu (23/3) untuk melakukan serangkaian kegiatan antara lain membuka Kantor Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Sulawesi Selatan, dan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri "Bali Process".
Bishop dijadwalkan membuka Kantor Konjen Australia di Makassar secara resmi pada Selasa (22/3) dan menghadiri Bali Process di Bali pada Rabu (23/3).
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017