ICK Tidak Menjual Bebas Semua Alat Antisadap
Minggu, 10 April 2016 11:40 WIB
President Director PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Agung Setia Bakti saat presentasi produk dalam perhelatan Indonesia ICT Day 2015 di Eindhoven, Belanda. (Dok.)
Direktur Utama PT ICK Agung Setia Bakti ketika menjawab pertanyaan Antara di Semarang, Minggu, menegaskan bahwa hanya instansi pemerintah, penegak hukum, dan militer yang dapat membeli semua produknya.
Konsumen perorangan, lanjut Agung, dapat membeli sejumlah produk antisadap tertentu, misalnya software SMS guard, voice guard, chat guard, dan telepon PSTN antisadap.
Menurut dia, keamanan di bidang informasi sangat penting karena informasi yang dikirimkan kepada seseorang bisa jadi informasi rahasia, sedangkan standar keamanan yang diberikan operator tidak menjamin keamanan komunikasi seseorang.
Agung mengatakan bahwa pihaknya menerapkan metode enkripsi (sandi) pada seluruh layananannya. Metode ini akan mengacak dan menyusun ulang data sehingga hanya orang yang berhak atas informasi tersebut yang dapat memperoleh informasi di dalamnya.
"Teknologi yang kami kembangkan memakai sistem enkripsi berstandar militer AES 256-bit yang telah dimodifikasi," katanya.
Jika ada orang yang ingin meng-"crack" atau menyadap dengan komputer yang ada saat ini, menurut dia, kira-kira butuh waktu lebih dari 100 tahun untuk mendekrip atau mengurai kode enkripsinya.
Agung mengungkapkan PT ICK memproduksi modul enkripsi pada beberapa perangkat keras, seperti telepon PSTN antisadap, radio HT (handy talkie) antisadap, pengacak sinyal (jammer), secure VPN, direction finder, dan beberapa alat lainnya.
Saat ini, ICK telah mengembangkan sejumlah aplikasi perangkat lunak, yakni SMS, chat, dan voice antisadap. Aplikasi ini ditanam di ponsel pengguna.
Ia menyebutkan salah satu perangkat keras yang dijual adalah jammer (pengacak sinyal). Alat ini berfungsi meningkatkan standar keamanan dari aksi-aksi kejahatan yang memanfaatkan sinyal frekuensi, seperti bom, penyadapan, maupun pencurian data.
"Radius jamming sekitar 150 meter. Jammer bisa melakukan pengacakan sinyal terhadap GSM, CDMA, 2G/3G, dan Wi-Fi," kata Agung.
Selain alat antisadap, PT ICK juga memproduksi alat pelacak ICK bernama ICK-TrackIT 2G, 3G, dan CDMA. Fitur alat ini terdiri atas penangkap IMSI atau IMEI dari ponsel, pelacakan lokasi, pengeblokan secara selektif, dan analisis database.
Konsumen perorangan, lanjut Agung, dapat membeli sejumlah produk antisadap tertentu, misalnya software SMS guard, voice guard, chat guard, dan telepon PSTN antisadap.
Menurut dia, keamanan di bidang informasi sangat penting karena informasi yang dikirimkan kepada seseorang bisa jadi informasi rahasia, sedangkan standar keamanan yang diberikan operator tidak menjamin keamanan komunikasi seseorang.
Agung mengatakan bahwa pihaknya menerapkan metode enkripsi (sandi) pada seluruh layananannya. Metode ini akan mengacak dan menyusun ulang data sehingga hanya orang yang berhak atas informasi tersebut yang dapat memperoleh informasi di dalamnya.
"Teknologi yang kami kembangkan memakai sistem enkripsi berstandar militer AES 256-bit yang telah dimodifikasi," katanya.
Jika ada orang yang ingin meng-"crack" atau menyadap dengan komputer yang ada saat ini, menurut dia, kira-kira butuh waktu lebih dari 100 tahun untuk mendekrip atau mengurai kode enkripsinya.
Agung mengungkapkan PT ICK memproduksi modul enkripsi pada beberapa perangkat keras, seperti telepon PSTN antisadap, radio HT (handy talkie) antisadap, pengacak sinyal (jammer), secure VPN, direction finder, dan beberapa alat lainnya.
Saat ini, ICK telah mengembangkan sejumlah aplikasi perangkat lunak, yakni SMS, chat, dan voice antisadap. Aplikasi ini ditanam di ponsel pengguna.
Ia menyebutkan salah satu perangkat keras yang dijual adalah jammer (pengacak sinyal). Alat ini berfungsi meningkatkan standar keamanan dari aksi-aksi kejahatan yang memanfaatkan sinyal frekuensi, seperti bom, penyadapan, maupun pencurian data.
"Radius jamming sekitar 150 meter. Jammer bisa melakukan pengacakan sinyal terhadap GSM, CDMA, 2G/3G, dan Wi-Fi," kata Agung.
Selain alat antisadap, PT ICK juga memproduksi alat pelacak ICK bernama ICK-TrackIT 2G, 3G, dan CDMA. Fitur alat ini terdiri atas penangkap IMSI atau IMEI dari ponsel, pelacakan lokasi, pengeblokan secara selektif, dan analisis database.
Pewarta : Kliwon
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB