Amankan Harga Gabah, Batang Bentuk Tim Satgas Sergap
Jumat, 15 April 2016 16:50 WIB
Ilustrasi - Seorang petani menjemur gabah di tempat penggilingan padi Desa Wangandawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww/16.
Batang, Antara Jateng - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, membentuk tim satuan tugas serapan gabah petani (Satgas Sergap) sebagai upaya mengamankan harga gabah di tingkat kecamatan.
Kepala Kantor Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Batang Ripyono di Batang, Jumat, mengatakan bahwa tim Satgas Sergap terdiri atas instansi pemkab, kepolisian, dan TNI.
"Tujuan pembentukan tim Satgas Sergap ini adalah membantu penyerapan gabah dari petani ke Bulog sehingga harga gabah maupun beras tidak turun dan petani tidak merugi," katanya.
Ia mengatakan tim Satgas Sergap mengusulkan pada Bupati Batang untuk menerbitkan surat keputusan agar satuan kerja di tingkat kecamatan mampu menjalankan tugas dengan baik.
Selain membentuk satgas, kata dia, pemkab juga berupaya mengantisipasi anjloknya harga gabah saat panen raya serta menjaga ketahanan pangan.
Seorang petani setempat, Suwandi, mengatakan petani akan mendukung langkah pemkab membentuk Sargas Sergap itu karena nantinya bisa membantu kesulitan petani saat akan menjual hasil panen padinya.
"Saat ini, harga gabah anjlok padahal harga beras masih relatif cukup tinggi, yaitu sekitar Rp9.000 per kilogram. Akan tetapi, kenapa harga gabah kok anjlok," katanya.
Kepala Kantor Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Batang Ripyono di Batang, Jumat, mengatakan bahwa tim Satgas Sergap terdiri atas instansi pemkab, kepolisian, dan TNI.
"Tujuan pembentukan tim Satgas Sergap ini adalah membantu penyerapan gabah dari petani ke Bulog sehingga harga gabah maupun beras tidak turun dan petani tidak merugi," katanya.
Ia mengatakan tim Satgas Sergap mengusulkan pada Bupati Batang untuk menerbitkan surat keputusan agar satuan kerja di tingkat kecamatan mampu menjalankan tugas dengan baik.
Selain membentuk satgas, kata dia, pemkab juga berupaya mengantisipasi anjloknya harga gabah saat panen raya serta menjaga ketahanan pangan.
Seorang petani setempat, Suwandi, mengatakan petani akan mendukung langkah pemkab membentuk Sargas Sergap itu karena nantinya bisa membantu kesulitan petani saat akan menjual hasil panen padinya.
"Saat ini, harga gabah anjlok padahal harga beras masih relatif cukup tinggi, yaitu sekitar Rp9.000 per kilogram. Akan tetapi, kenapa harga gabah kok anjlok," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB