Museum Radya Pustaka Dibuka Kembali
Senin, 18 April 2016 10:07 WIB
Dalang ruwat Lawu Warta melakukan jamasan wayang saat upacara ritual untuk membersihkan benda-benda pusaka milik Museum Radyapustaka di Solo, Jawa Tengah, Rabu, (28/10). Pembersihan atau "jamasan" pusaka itu dalam rangka mengisi bulan Suro pada tahun
Solo, Antara Jateng - Museum Radya Pustaka Solo yang sempat tutup beberapa hari, mulai Sabtu (16/4) dibuka kembali seperti biasa, kata Ketua II Komite Museum Radya Pustaka Solo Sanyoto.
"Museum Radya Pustaka memang beberapa hari lalu tutup karena karyawannya banyak yang libur, tetapi mulai hari Sabtu (16/4) museum tertua di Indonesia ini sudah kembali dibuka seperti biasa," kata Ketua II Komite Museum Radya Pustaka Sanyoto di Solo, Senin.
Liburnya para karyawan itu, kata dia, dipicu akibat keterlambatan pencairan dana hibah operasional dari Pemkot Surakarta senilai Rp300 juta.
"Terlambatnya pencairan dana ini otomatis pembayaran gaji karyawan yang mengalami gangguan," katanya.
Museum Radya Pustaka meskipun mengalami penutupan beberapa hari, pihaknya masih tetap merawat benda-benda koleksi seperti biasa.
"Kami tidak membuka museum karena karyawan yang masuk hanya tiga orang, dan ini tidak mungkin bisa melayani para pengunjung," katanya.
Pemkot Surakarta menjanjikan pencairan termin pertama hibah operasional itu bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
Wali Kota Surakarat F.X. Hadi Rudyatmo mengaku sudah mengirimkan disposisi kepada pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), guna memperlancar penyerahan hibah tersebut.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkot Surakarta Budi Yulistianto menjamin pencairan hibah tersebut tidak memerlukan waktu lama.
"Ya, sepanjang proposal permohonan sudah selesai diverifikasi Disbudpar, kami akan segera memproses pencairannya. Jika berkas administrasi lengkap, 1 hari pun selesai," katanya.
"Museum Radya Pustaka memang beberapa hari lalu tutup karena karyawannya banyak yang libur, tetapi mulai hari Sabtu (16/4) museum tertua di Indonesia ini sudah kembali dibuka seperti biasa," kata Ketua II Komite Museum Radya Pustaka Sanyoto di Solo, Senin.
Liburnya para karyawan itu, kata dia, dipicu akibat keterlambatan pencairan dana hibah operasional dari Pemkot Surakarta senilai Rp300 juta.
"Terlambatnya pencairan dana ini otomatis pembayaran gaji karyawan yang mengalami gangguan," katanya.
Museum Radya Pustaka meskipun mengalami penutupan beberapa hari, pihaknya masih tetap merawat benda-benda koleksi seperti biasa.
"Kami tidak membuka museum karena karyawan yang masuk hanya tiga orang, dan ini tidak mungkin bisa melayani para pengunjung," katanya.
Pemkot Surakarta menjanjikan pencairan termin pertama hibah operasional itu bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
Wali Kota Surakarat F.X. Hadi Rudyatmo mengaku sudah mengirimkan disposisi kepada pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), guna memperlancar penyerahan hibah tersebut.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkot Surakarta Budi Yulistianto menjamin pencairan hibah tersebut tidak memerlukan waktu lama.
"Ya, sepanjang proposal permohonan sudah selesai diverifikasi Disbudpar, kami akan segera memproses pencairannya. Jika berkas administrasi lengkap, 1 hari pun selesai," katanya.
Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024