ISIS Susun Siasat Teror Iran dari Raqqa
Minggu, 24 April 2016 7:52 WIB
ISIS (AFP)
Beirut, Antara Jateng - Seorang menteri Iran menyatakan Sabtu waktu
setempat bahwa ISIS tengah menyusun siasat dan konspirasi melawan Iran
dari ibu kota de facto-nya Raqqa di Suriah dan telah berulang kali berusaha mengirimkan "tim-tim teroris" masuk ke Iran.
Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi mengatakan dalam wawancara dengan televisi Lebanon al-Mayadeen bahwa jika Iran tidak memerangi terorisme di Suriah dan Irak maka ISIS tidak melakukan konspirasi teror itu di Iran.
Untuk itulah, Iran merasa mendapatkan pengesahan untuk terus berperan dalam konflik Suriah karena berkaitan dengan keamanan nasionalnya, sambung sang menteri.
Republik Islam Iran yang bagian barat wilayahnya berbatasan dengan Irak, belakangan ini terlihat mengirimkan tentara reguler dan sukarelawannya untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad guna memerangi pemberontak dan militan ISIS yang berusaha mendongkel Assad.
Iran memiliki dua angkatan bersenjata, yakni tentara reguler sebagai pasukan pertahanan nasional dan Korps Pengawal Revolusi Iran setelah revolusi itu demi melindungi negara tersebut dari baik lawan di dalam negeri maupun luar negeri.
Bagian dari kedua angkatan bersenjata itu terlihat berperang atau menjadi penasihat militer dalam konflik Suriah yang sudah berumur lima tahun tersebut.
Tentara Iran juga ikut memerangi ISIS di Irak.
"Raqqa di Suriah adalah salah satu tempat di mana (ISIS) merancang siasat dan konspirasi melawan Iran," kata Alavi dalam wawancara yang kemudian dikutip Reuters itu.
Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi mengatakan dalam wawancara dengan televisi Lebanon al-Mayadeen bahwa jika Iran tidak memerangi terorisme di Suriah dan Irak maka ISIS tidak melakukan konspirasi teror itu di Iran.
Untuk itulah, Iran merasa mendapatkan pengesahan untuk terus berperan dalam konflik Suriah karena berkaitan dengan keamanan nasionalnya, sambung sang menteri.
Republik Islam Iran yang bagian barat wilayahnya berbatasan dengan Irak, belakangan ini terlihat mengirimkan tentara reguler dan sukarelawannya untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad guna memerangi pemberontak dan militan ISIS yang berusaha mendongkel Assad.
Iran memiliki dua angkatan bersenjata, yakni tentara reguler sebagai pasukan pertahanan nasional dan Korps Pengawal Revolusi Iran setelah revolusi itu demi melindungi negara tersebut dari baik lawan di dalam negeri maupun luar negeri.
Bagian dari kedua angkatan bersenjata itu terlihat berperang atau menjadi penasihat militer dalam konflik Suriah yang sudah berumur lima tahun tersebut.
Tentara Iran juga ikut memerangi ISIS di Irak.
"Raqqa di Suriah adalah salah satu tempat di mana (ISIS) merancang siasat dan konspirasi melawan Iran," kata Alavi dalam wawancara yang kemudian dikutip Reuters itu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkab Pati susun RDTR Kecamatan Trangkil untuk pengembangan potensi investasi
07 November 2024 7:33 WIB
Susun "masterplan" Kebun Raya Tinjomoyo, DLH Kota Semarang studi banding ke Bali
19 September 2024 11:48 WIB
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017