Seskab: Presiden akan Buat Tim Gabungan Respons UU "Tax Amnesty"
Selasa, 26 April 2016 10:37 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, Antara Jateng - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyiapkan
"task force" atau satuan tugas (satgas) untuk merespons Undang-Undang
(UU) "Tax Amnesty" yang akan disahkan.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung setelah rapat kabinet dengan topik "tax amnesty" di Kantor Presiden Jakarta, Senin, mengatakan Presiden Jokowi telah memutuskan akan membuat tim bersama atau tim gabungan.
"Semacam task force apabila UU Tax Amnesty sudah diundangkan agar memberikan kenyamanan dan kepastian hukum bagi siapapun yang akan repatriasi atau memasukkan uangnya ke dalam Indonesia," katanya.
Tim ini, kata dia, akan dikoordinasikan Menteri Keuangan (Menkeu) tentunya bersama dengan Dirjen Pajak yang beranggotakan Kapolri, Jaksa Agung, PPATK, Menkumham, BI, OJK, dan Kemlu.
"Sekali lagi akan dibuat tim task force bersama atau tim gabungan yang dikoordinasikan Menkeu bersama Dirjen pajak karena satu entitas," katanya.
Ia menegaskan bahwa tim tersebut akan beranggotakan Jaksa Agung, Kapolri, PPATK, Menkumham, BI, OJK dan Kemlu supaya memberikan kepastian hukum, kenyamanan, bagi siapa pun yang akan menjalankan "tax amnesty".
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan UU Tax Amnesty bukan sekadar untuk memperbesar penerimaan pajak tetapi lebih dari itu.
"Tax amnesty adalah alat kita untuk mengajak semua warga negara Indonesia yang kebetulan lebih beruntung untuk juga memikirkan bangsanya dengan menginvestasikan uangnya di Indonesia, jadi tidak semata-mata di luar negeri," katanya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung setelah rapat kabinet dengan topik "tax amnesty" di Kantor Presiden Jakarta, Senin, mengatakan Presiden Jokowi telah memutuskan akan membuat tim bersama atau tim gabungan.
"Semacam task force apabila UU Tax Amnesty sudah diundangkan agar memberikan kenyamanan dan kepastian hukum bagi siapapun yang akan repatriasi atau memasukkan uangnya ke dalam Indonesia," katanya.
Tim ini, kata dia, akan dikoordinasikan Menteri Keuangan (Menkeu) tentunya bersama dengan Dirjen Pajak yang beranggotakan Kapolri, Jaksa Agung, PPATK, Menkumham, BI, OJK, dan Kemlu.
"Sekali lagi akan dibuat tim task force bersama atau tim gabungan yang dikoordinasikan Menkeu bersama Dirjen pajak karena satu entitas," katanya.
Ia menegaskan bahwa tim tersebut akan beranggotakan Jaksa Agung, Kapolri, PPATK, Menkumham, BI, OJK dan Kemlu supaya memberikan kepastian hukum, kenyamanan, bagi siapa pun yang akan menjalankan "tax amnesty".
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan UU Tax Amnesty bukan sekadar untuk memperbesar penerimaan pajak tetapi lebih dari itu.
"Tax amnesty adalah alat kita untuk mengajak semua warga negara Indonesia yang kebetulan lebih beruntung untuk juga memikirkan bangsanya dengan menginvestasikan uangnya di Indonesia, jadi tidak semata-mata di luar negeri," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PLN Icon Plus perkuat keandalan konektivitas pada Raker Presiden dan Retreat Kabinet Merah Putih
31 October 2024 13:00 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017