Lantamal VII Tingkatkan Intensitas Kapal Perang Berpatroli
Senin, 16 Mei 2016 11:07 WIB
Kapal perang milik TNI AL berpatroli di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara dengan latar belakang Pulau Sebatik Wilayah Malaysia , Rabu (15/1/2014). (ANTARA FOTO/M Rusman)()
Kupang, Antara Jateng - Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso mengatakan untuk mengamankan wilayah pengawasan Lantamal VII pihaknya meningkatkan intensitas Kapal Perang RI (KRI) yang berpatroli.
"Wilayah pantauannya Lantamal VII memang sangat luas, mulai dari NTT, NTB dan Maluku Tenggara, oleh karena itu kita minta intensitas kapal-kapal perang patroli semakin ditingkatkan," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin.
Ia mengatakan, peningkatan intensitas pengawasan di wilayah NTT, NTB dan Maluku itu dimaksudkan untuk membantu pengawasan di sejumlah wilayah tersebut mengingat 25 pos AL yang ada di tiga wilayah itu tidak memiliki kapal-kapal patroli.
Hingga saat ini penambahan intensitas kapal-kapal patroli itu dilakukan sebulan untuk wilayah NTT bisa dua-tiga KRI yang berpatroli.
"Hal tersebut juga sama dengan penambahan kapal perang yang berpatroli di wilayah NTB, serta Maluku Tenggara," ujarnya.
Pembagian tugas pengawasan di tiga wilayah perairan baik, NTT, NTB dan Maluku Tenggara tersebut menurutnya sudah diatur langsung oleh Komando Armada Timur (Kooarmatim) yang berada di Surabaya, Jawa Timur.
Untuk wilayah NTT saja saat ini menurutnya ada dua KRI yang sedang beroperasi mengamankan wilayah NTT, seperti KRI Karang Pilang-981 dan KRI Multatuli-561 yang beberapa waktu lalu sempat berlabuh di dermaga Lantamal VII Kupang.
Ia menilai, pengawasan wilayah perairan NTT dari berbagai tindakan kejahatan, bukan hanya merupakan tugas dari TNI AL atau pihak keamanan lainnya.
Oleh Karena itu Komandan berbintang satu tersebut mengatakan, perlu ada kerja sama yang baik dengan masyarakat khususnya nelayan dan pemerintah daerah setempat untuk membantu menjaga wilayahnya masing-masing.
"Setiap Pos AL sudah memiliki program memberikan penyuluhan terkait pengamanan laut dari tindakan kejahatan. Walaupun masih minim sarana pengawasan, satu-satunya cara adalah mengandalkan nelayan-nelayan pesisir," tambahnya.
"Wilayah pantauannya Lantamal VII memang sangat luas, mulai dari NTT, NTB dan Maluku Tenggara, oleh karena itu kita minta intensitas kapal-kapal perang patroli semakin ditingkatkan," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin.
Ia mengatakan, peningkatan intensitas pengawasan di wilayah NTT, NTB dan Maluku itu dimaksudkan untuk membantu pengawasan di sejumlah wilayah tersebut mengingat 25 pos AL yang ada di tiga wilayah itu tidak memiliki kapal-kapal patroli.
Hingga saat ini penambahan intensitas kapal-kapal patroli itu dilakukan sebulan untuk wilayah NTT bisa dua-tiga KRI yang berpatroli.
"Hal tersebut juga sama dengan penambahan kapal perang yang berpatroli di wilayah NTB, serta Maluku Tenggara," ujarnya.
Pembagian tugas pengawasan di tiga wilayah perairan baik, NTT, NTB dan Maluku Tenggara tersebut menurutnya sudah diatur langsung oleh Komando Armada Timur (Kooarmatim) yang berada di Surabaya, Jawa Timur.
Untuk wilayah NTT saja saat ini menurutnya ada dua KRI yang sedang beroperasi mengamankan wilayah NTT, seperti KRI Karang Pilang-981 dan KRI Multatuli-561 yang beberapa waktu lalu sempat berlabuh di dermaga Lantamal VII Kupang.
Ia menilai, pengawasan wilayah perairan NTT dari berbagai tindakan kejahatan, bukan hanya merupakan tugas dari TNI AL atau pihak keamanan lainnya.
Oleh Karena itu Komandan berbintang satu tersebut mengatakan, perlu ada kerja sama yang baik dengan masyarakat khususnya nelayan dan pemerintah daerah setempat untuk membantu menjaga wilayahnya masing-masing.
"Setiap Pos AL sudah memiliki program memberikan penyuluhan terkait pengamanan laut dari tindakan kejahatan. Walaupun masih minim sarana pengawasan, satu-satunya cara adalah mengandalkan nelayan-nelayan pesisir," tambahnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kontingen Kabupaten Cilacap Raih Juara Umum Porsadin VII Tingkat Provinsi
23 September 2024 17:02 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017