Semarang, Antara Jateng Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak memaksakan pengoperasian jalan tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2016 demi keselamatan masyarakat.

"'Ngapain' kami memaksakan satu jalur terus kemudian keamanannya mengancam, itukan bahaya, lebih baik dituntaskan sampai betul-betul siap, kalau siap langsung dipakai, kalau tidak layak ya jangan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.

Ganjar menegaskan pihaknya tidak akan mengizinkan operasional jalan tol jika memang dinyatakan tidak layak.

Kendati demikian, Pemprov Jateng akan terus mendorong penyelesaian pembangunan jalan tol ruas Bawen-Salatiga.

"Progresnya tetap didorong, paralel dengan itu, uji kelayakan juga dilakukan, nanti dari hasil uji teknis (oleh Badan Pengatur Jalan Tol) baru kami statemen ke publik ini layak digunakan atau nggak," ujarnya.

Jika hingga H-7 Lebaran 2016, pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga tidak selesai maka para pemudik dapat menggunakan jalur lain yang sudah disiapkan keamanan serta kenyamanannya.

Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng Arie Irianto sebelumnya menyatakan progres pembangunan konstruksi tol Bawen-Salatiga sekarang masih 44 persen sehingga kemungkinan belum bisa digunakan pada arus mudik Lebaran 2016.

Ia menjelaskan bahwa sesuai ketentuan jalan tol bisa digunakan sementara jika pembangunan konstruksinya telah mencapai 60 persen.

"Itupun harus melalui uji kelayakan dan keamanan dari pihak yang berwenang," katanya.