London, Antara Jateng - Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Eropa, Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg dan organisasi internasional di Eropa, Yuri O. Thamrin, menilai Luksemburg bernilai penting dan mitra strategis bagi Indonesia karena menjadi negara pusat dana investasi keuangan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Yuri mengemukakan hal itu saat menyerahkan surat kepercayaan (credentials) untuk Keharyapatihan Luksemburg, demikian Sekretaris Pertama Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (Pensosbud KBRI) Brussels di Kerajaan Belgia, Ance Maylany, kepada ANTARA News di London, Sabtu.

Penyerahan surat-surat kepercayaan Dubes Yuri ke Keharyapatihan Luksemburg itu sekaligus menggenapi tugasnya untuk RI di Kerajaan Belgia, Uni Eropa dan organisasi internasional di Eropa, termasuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Organisasi Bea Cukai Dunia (World Customs Organization/WCO).

Yuri menyerahkan surat kepercayaan kepada Grand Duke of Luxembourg, Henri Albert Gabriel Felix Marie Guillaume atau Grand Duke Henri, di Grand Ducal Palace Luksemburg.

Grand Duke Henri dalam kesempatan itu menyampaikan salam kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dan mengusulkan agar KBRI dapat membina kerja sama dengan Kamar Dagang Luksemburg dan peningkatan kerja sama jasa layanan satelit, serta pendidikan.

Sebagai balasan, Yuri mengemukakan, Pemerintah Indonesia menawarkan beasiswa seni dan budaya yang dapat dimanfaatkan bagi warga Luksemburg.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa Indonesia akan menjadi negara tamu (guest country) dalam Festival Europalia 2017 dan akan ada penampilan seni budaya Indonesia di Luksemburg.

Grand Duke Henri pun menyampaikan bahwa dirinya pernah berkunjung ke Indonesia 1,5 tahun yang lalu dan sangat terkesan dengan kunjungan pribadinya saat itu.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan Indonesia dan diharapkannya hubungan kerja sama ekonomi kedua negara dapat terus ditingkatkan.

Luksemburg memberikan manfaat bagi kepentingan Indonesia karena menjadi sentra keuanganpenting di Eropa, dan Jean Claude Junkers yang mantan Perdana Menteri Luksemburg kini menjadi Presiden Komisi Eropa dengan perhatian cukup besar terhadap Indonesia.

Luksemburg adalah tempat berkumpulnya pialang keuangan dunia, sedangkan Indonesia dinilai sebagai negara dengan pasar yang sangat besar untuk penanaman modal asing.

Indonesia dapat meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Luksemburg dalam pembangunan jasa satelit telekomunikasi, infrastruktur pelabuhan dan jalan raya, pengadaan alat transportasi, industri kertas maupun percetakan, kimia-farmasi, elektronik, logam dan mesin.

Data per akhir 2015 memperlihatkan investasi Luksemburg di Indonesia senilai 12,33 juta dolar Amerika Serikat (AS)