Fahri Hamzah: Penunjukkan Tito Isyarat Percepat Reformasi Kepolisian
Kamis, 16 Juni 2016 7:24 WIB
Fahri Hamzah (Zul Sikumbang)
Jakarta, Antara Jateng - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai penunjukkan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo merupakan isyarat percepat reformasi di Kepolisian.
"Kami di DPR cukup kaget dengan pilihan Pak Jokowi, saya memberi apresiasi kepada Presiden karena memilih yang tidak ada kontroversinya dan Pak Tito adalah jenderal termuda," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Rabu.
Dia menilai tidak ada halangan yang berarti bagi Tito, namun tinggal yang bersangkutan meyakinkan DPR bahwa dirinya merupakan figur menyatukan seluruh elemen di Kepolisian.
Hal itu menurut dia sangat penting karena tugas di Kepolisian banyak, yaitu bisa dibagikan kepada personalia aktif maupun non aktif.
"Pak Tito berani karena beliau sukses pimpin Densus 88 dan dikenal sebagai penegak hukum tindak pidana terorisme," ujarnya.
Namun Fahri meminta Tito merancang konsep penegakkan hukum dalam pemberantasan korupsi dan mengambilnya sebagai isu utama di Kepolisian.
Selain itu dia juga menyakini bahwa Tito bisa meyakinkan senior-senior di Kepolisian untuk bekerja bersama-sama karena citra institusi itu selama ini sudah jelek sehingga dibangun soliditas.
Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan institusinya telah menerima surat Presiden Joko Widodo yang mengajukan nama Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon Kapolri, selanjutnya akan segera ditindak lanjuti.
"DPR telah menerima surat dari Presiden Joko Widodo meminta pencalonan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai satu-satunya calon Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti," katanya di Jakarta, Rabu (14/6).
Dia menjelaskan, Kamis (16/6) Pimpinan DPR akan mengadakan Rapat Pimpinan untuk membahas pencalonan Komjen Tito tersebut. Setelah itu menurut dia, akan dibawa ke Badan Musyawarah DPR untuk diagendakan dibahas dalam Rapat Paripurna.
"Kami di DPR cukup kaget dengan pilihan Pak Jokowi, saya memberi apresiasi kepada Presiden karena memilih yang tidak ada kontroversinya dan Pak Tito adalah jenderal termuda," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Rabu.
Dia menilai tidak ada halangan yang berarti bagi Tito, namun tinggal yang bersangkutan meyakinkan DPR bahwa dirinya merupakan figur menyatukan seluruh elemen di Kepolisian.
Hal itu menurut dia sangat penting karena tugas di Kepolisian banyak, yaitu bisa dibagikan kepada personalia aktif maupun non aktif.
"Pak Tito berani karena beliau sukses pimpin Densus 88 dan dikenal sebagai penegak hukum tindak pidana terorisme," ujarnya.
Namun Fahri meminta Tito merancang konsep penegakkan hukum dalam pemberantasan korupsi dan mengambilnya sebagai isu utama di Kepolisian.
Selain itu dia juga menyakini bahwa Tito bisa meyakinkan senior-senior di Kepolisian untuk bekerja bersama-sama karena citra institusi itu selama ini sudah jelek sehingga dibangun soliditas.
Sebelumnya, Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan institusinya telah menerima surat Presiden Joko Widodo yang mengajukan nama Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon Kapolri, selanjutnya akan segera ditindak lanjuti.
"DPR telah menerima surat dari Presiden Joko Widodo meminta pencalonan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai satu-satunya calon Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti," katanya di Jakarta, Rabu (14/6).
Dia menjelaskan, Kamis (16/6) Pimpinan DPR akan mengadakan Rapat Pimpinan untuk membahas pencalonan Komjen Tito tersebut. Setelah itu menurut dia, akan dibawa ke Badan Musyawarah DPR untuk diagendakan dibahas dalam Rapat Paripurna.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
KPK dalami peran Azis Syamsuddin dan Fahri Hamzah dalam perkara Edhy Prabowo
16 June 2021 13:49 WIB, 2021
Usai terima Bintang Mahaputrera, Fahri Hamzah: Saatnya pelihara persatuan
13 August 2020 11:48 WIB, 2020
Soal rektor asing, Menristekdikti: Saya yakin ini jalan keluar terbaik
02 August 2019 14:20 WIB, 2019
Fahri Hamzah: Pernyataan Prabowo tak akui hasil rekapitulasi KPU timbulkan efek lanjutan
16 May 2019 14:39 WIB, 2019
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017