Pelaku Bom Bunuh Diri Diduga Nur Rohman
Selasa, 5 Juli 2016 15:25 WIB
Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7). Selanjutnya, jenazah pelaku bom bunuh tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diidentifikasi. ANTARA FOTO/Maulana Surya/am
Solo, Antara Jateng - Pelaku bom bunuh diri yang terjadi di kawasan Markas Polres Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa pagi, diduga dilakukan oleh Nur Rohman (31) warga Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Solo.
"Teror bom bunuh diri di depan Pos Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) itu, diduga dilakukan oleh Nur Rohman warga Sangkrah Solo," kata Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, di Solo, Selasa.
Menurut Kapolri, yang bersangkutan merupakan warga Solo diduga masuk kelompok Abu Musaf yang ditagkap di Bekasi. Pada waktu itu, dilakukan penangkapan sebelum pergantian tahun baru bersama Andika dan Ali, kemudian berkembang menjadi tujuh orang.
Namun, kata Kapolri, yang bersangkutan saat penangkapan bisa melarikan diri yang diduga membawa tiga bom.
Menurut Kapolri, apakah pelaku benar bernama Nur Rohman, untuk kepastiannya harus menunggu dari hasil tes DNA.
"Yang bersangkutan waktu penangkapan melarikan diri dengan membawa bom. Yang bersangkutan terakhir terdeteksi di wilayah Jatim, dan setelah itu, cukup lama tidak terdeteksi lagi," katanya.
Oleh karena itu, aparat kepolisian telah kehilangan jejak gerak yang bersangkutan. Target yang dilakukan mereka yakni petugas kepolisian termasuk Polresta Surakarta.
"Polisi terakhir mendeteksi (yang bersangkutan) akan melakukan teror di Polresta Surakarta dan kantor polisi lainnya termasuk Polsek, tetapi belum tahu kapan dilakukan," katanya.
Kendati demikian, Kapolri meminta masyarakat tidak perlu resah karena polisi akan terus mengejar dan menangkap terduga teroris serta meningkatkan pengamanan saat perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Kita sudah melakukan antisipasi adanya kemungkinan yang dijadikan target pelaku teror," kata Kapolri.
Selain itu, Kapolri juga mengimbau kepada anggota Polri dimanapun bertugas di seluruh Indonesia selalu waspada di lingkungannya.
Menurut Kapolri untuk mengetahui siapa pelaku bom bunuh diri tersebut harus menunggu hasil tes DNA, kemungkinan dua hari lagi. Namun, bom bunuh diri ini, secara kasat mata telah dilakukan kroscek dengan identitas pelaku.
"Teror bom bunuh diri di depan Pos Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) itu, diduga dilakukan oleh Nur Rohman warga Sangkrah Solo," kata Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, di Solo, Selasa.
Menurut Kapolri, yang bersangkutan merupakan warga Solo diduga masuk kelompok Abu Musaf yang ditagkap di Bekasi. Pada waktu itu, dilakukan penangkapan sebelum pergantian tahun baru bersama Andika dan Ali, kemudian berkembang menjadi tujuh orang.
Namun, kata Kapolri, yang bersangkutan saat penangkapan bisa melarikan diri yang diduga membawa tiga bom.
Menurut Kapolri, apakah pelaku benar bernama Nur Rohman, untuk kepastiannya harus menunggu dari hasil tes DNA.
"Yang bersangkutan waktu penangkapan melarikan diri dengan membawa bom. Yang bersangkutan terakhir terdeteksi di wilayah Jatim, dan setelah itu, cukup lama tidak terdeteksi lagi," katanya.
Oleh karena itu, aparat kepolisian telah kehilangan jejak gerak yang bersangkutan. Target yang dilakukan mereka yakni petugas kepolisian termasuk Polresta Surakarta.
"Polisi terakhir mendeteksi (yang bersangkutan) akan melakukan teror di Polresta Surakarta dan kantor polisi lainnya termasuk Polsek, tetapi belum tahu kapan dilakukan," katanya.
Kendati demikian, Kapolri meminta masyarakat tidak perlu resah karena polisi akan terus mengejar dan menangkap terduga teroris serta meningkatkan pengamanan saat perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Kita sudah melakukan antisipasi adanya kemungkinan yang dijadikan target pelaku teror," kata Kapolri.
Selain itu, Kapolri juga mengimbau kepada anggota Polri dimanapun bertugas di seluruh Indonesia selalu waspada di lingkungannya.
Menurut Kapolri untuk mengetahui siapa pelaku bom bunuh diri tersebut harus menunggu hasil tes DNA, kemungkinan dua hari lagi. Namun, bom bunuh diri ini, secara kasat mata telah dilakukan kroscek dengan identitas pelaku.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Seorang menteri Israel sebut bom nuklir di Gaza adalah sebuah pilihan
06 November 2023 9:45 WIB, 2023
Terduga teroris S terlibat bom Bandung, kumpulkan dana dari kotak sumbangan
04 August 2023 19:25 WIB, 2023
Penumpang bercanda bom, Wings Air Semarang-Ketapang terlambat terbang
28 February 2023 21:14 WIB, 2023
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB