Kapolda: DNA Nur Rohman Sesuai dengan Anaknya
Senin, 11 Juli 2016 16:04 WIB
Polisi membawa kantong berisi jenazah Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2016). Selanjutnya, jenazah pelaku bom bunuh tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diidentifikasi. (ANTARA FOTO/Maulana Su
Solo, Antara Jateng - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Polisi Condro Kirono mengungkapkan hasil tes kepolisian menyebutkan DNA Nur Rohman (31), pelaku bom bunuh diri) di Mapolresta Surakarta, sesuai dengan anak kandunganya.
"DNA (Nur Rohman) identik sama dengan anak kandungnya sehingga sekitar 99 persen benar," kata Condro Kirono, di Mapolresta Surakarta, Senin.
Condro Kirono mengatakan dari olah tempat kejadian perkara oleh tim gabungan telah teridentifikasi pelaku bom bunuh diri sesuai daftar pencarian orang (DPO) terorisme pelaku jaringan Bekasi, atas nama Nur Rohman alias Wiknyo Wiyono warga RT 01 RW 12 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
"Sidik jari pelaku sudah sesuai, dan hal ini, juga diakui oleh istrinya, yakni Siti Aminah, dimana pelaku adalah suaminya," ujar Kapolda.
Menurut Kapolda hasil olah TKP dan pemeriksaan sebanyak 26 saksi dapat disampaikan rangkaian bom yang digunakan oleh pelaku, dengan "casing rice cooker" dengan daya ledak "low eksplosif". Komponen rakitan bahan kimia yang dicampur sudah teridentifikasi semuanya.
"Bahan ini, akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Meskipun, pelaku bom bunuh diri sudah meninggal dunia dan kasus dihentikan, tetapi jaringan tetap terus dilakukan pengejaran oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri," tutur Kapolda.
Oleh Karena itu, pihaknya yang menemukan hasil olah TKP dan informasi dari saksi sangat diperlukan untuk diserahkan kepada tim Densus 88.
Selain itu, Kapolda ingatkan masyarakat agar kejadian tersebut tidak terulang lagi diperlukan partisipasi kerja sama informasi-informasi kepada kepolisian terkait pelaku bom bunuh diri, Nur Rohman. Pelaku misalnya, pernah singgah di mana, mengunjungi siapa, dan datang di kota mana saja untuk mengembangkan jaringan lainnya.
Kapolda mengatakan pelaku merupakan DPO pelarian yang terungkap di Bekasi, pada Desember 2015. Polisi berhasil menangkap tujuh orang. Namun, Nur Rohman berlarikan diri dan akhirnya melakukan peledakan di Mapolresta Surakarta.
"Kami imbau masyarakat jika melihat langsung hal-hal yang mencurigakan atau pernah ingat melihat wajah pelaku bom bunuh diri ini, bisa diinformasikan kepada polisi," imbuhnya.
Menyinggung soal paskapengeboman di Mapolresta Surakarta, Kapolda mengatakan minta masyarakat tetap tenang dan waspada terutama khususnya di kawasan banyak aktivitas masyarakat. Pihaknya bersama TNI terus melakukan unsur-unsur pencegahan pada objek-objek vital atau kegiatan masyarakat.
Kapolda mengatakan pihaknya Senin ini, juga menyerahkan jenazah pelaku bom bunuh diri atas nama Nur Rohman bin Wiknyo wiyono kepada keluarganya di RS Bhayangkara Semarang.
"Kami Senin ini, sedang menunggu kedatangan perwakilan keluarga pelaku bom bunuh diri untuk serah terima jenazah untuk dimakamkan. Jenazahnya akan segera dimakamkan oleh pihak keluarga pelaku di daerah Polokarto Sukoharjo," katanya.
"DNA (Nur Rohman) identik sama dengan anak kandungnya sehingga sekitar 99 persen benar," kata Condro Kirono, di Mapolresta Surakarta, Senin.
Condro Kirono mengatakan dari olah tempat kejadian perkara oleh tim gabungan telah teridentifikasi pelaku bom bunuh diri sesuai daftar pencarian orang (DPO) terorisme pelaku jaringan Bekasi, atas nama Nur Rohman alias Wiknyo Wiyono warga RT 01 RW 12 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
"Sidik jari pelaku sudah sesuai, dan hal ini, juga diakui oleh istrinya, yakni Siti Aminah, dimana pelaku adalah suaminya," ujar Kapolda.
Menurut Kapolda hasil olah TKP dan pemeriksaan sebanyak 26 saksi dapat disampaikan rangkaian bom yang digunakan oleh pelaku, dengan "casing rice cooker" dengan daya ledak "low eksplosif". Komponen rakitan bahan kimia yang dicampur sudah teridentifikasi semuanya.
"Bahan ini, akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Meskipun, pelaku bom bunuh diri sudah meninggal dunia dan kasus dihentikan, tetapi jaringan tetap terus dilakukan pengejaran oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri," tutur Kapolda.
Oleh Karena itu, pihaknya yang menemukan hasil olah TKP dan informasi dari saksi sangat diperlukan untuk diserahkan kepada tim Densus 88.
Selain itu, Kapolda ingatkan masyarakat agar kejadian tersebut tidak terulang lagi diperlukan partisipasi kerja sama informasi-informasi kepada kepolisian terkait pelaku bom bunuh diri, Nur Rohman. Pelaku misalnya, pernah singgah di mana, mengunjungi siapa, dan datang di kota mana saja untuk mengembangkan jaringan lainnya.
Kapolda mengatakan pelaku merupakan DPO pelarian yang terungkap di Bekasi, pada Desember 2015. Polisi berhasil menangkap tujuh orang. Namun, Nur Rohman berlarikan diri dan akhirnya melakukan peledakan di Mapolresta Surakarta.
"Kami imbau masyarakat jika melihat langsung hal-hal yang mencurigakan atau pernah ingat melihat wajah pelaku bom bunuh diri ini, bisa diinformasikan kepada polisi," imbuhnya.
Menyinggung soal paskapengeboman di Mapolresta Surakarta, Kapolda mengatakan minta masyarakat tetap tenang dan waspada terutama khususnya di kawasan banyak aktivitas masyarakat. Pihaknya bersama TNI terus melakukan unsur-unsur pencegahan pada objek-objek vital atau kegiatan masyarakat.
Kapolda mengatakan pihaknya Senin ini, juga menyerahkan jenazah pelaku bom bunuh diri atas nama Nur Rohman bin Wiknyo wiyono kepada keluarganya di RS Bhayangkara Semarang.
"Kami Senin ini, sedang menunggu kedatangan perwakilan keluarga pelaku bom bunuh diri untuk serah terima jenazah untuk dimakamkan. Jenazahnya akan segera dimakamkan oleh pihak keluarga pelaku di daerah Polokarto Sukoharjo," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hasil tes DNA jasad terbakar di Pantai Marina Semarang, ini jawaban Kapolrestabes
10 September 2022 18:42 WIB, 2022
Polisi periksa DNA keluarga Iwan Budi, ASN Pemkot Semarang yang hilang
10 September 2022 7:04 WIB, 2022
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB