Badrodin Minta Tito Prioritaskan Evaluasi Operasi Tinombala
Rabu, 13 Juli 2016 18:14 WIB
Kapolri periode 17 April 2015 – 13 Juli 2016 Jenderal Pol. Badrodin Haiti. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, Antara Jateng - Mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Badrodin Haiti menyampaikan pesan kepada penerusnya, Jenderal Pol. Tito Karnavian, segera mengevaluasi pelaksanaan Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah.
"Pak Badrodin menyampaikan perlu evaluasi terus menerus terkait pelaksanaan Operasi Tinombala. Pengejaran kelompok Santoso cs," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu.
Boy mengatakan, pesan itu disampaikan dalam acara Paparan Laporan Kesatuan dan Penyerahan Buku Memori Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Jenderal Pol. Badrodin ke Jenderal Pol. Tito Karnavian. Acara tersebut digelar di Gedung Rupatama, Mabes Polri, selama satu jam.
Selain menitipkan penangkapan kelompok Santoso, Badrodin juga menyampaikan sejumlah agenda lainnya untuk segera dibenahi Tito, diantaranya program pembinaan sumber daya manusia (SDM) dan persiapan Polri sebagai tuan rumah Sidang Interpol pada akhir November 2016.
"Poin lainnya soal penyesuaian masa dinas perwira, penyesuaian masa dinas kepangkatan dan soal pembinaan karir," tuturnya.
Baca Juga : Tito Karnavian sampaikan 11 program prioritas untuk Polri
Selain itu, Badrodin juga menyampaikan pesan kepada Tito untuk menjalankan upaya penurunan angka kejahatan, pemberantasan kasus terorisme, peningkatan penyelesaian perkara, penjagaan polisi di daerah-daerah perbatasan dan pengerahan Bhayangkara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) secara maksimal dalam program Satu Desa Satu Polisi.
Menurut Boy, Badrodin juga menyampaikan soal anggaran, belanja pegawai dan barang serta besaran modal yang dimiliki Polri kepada Tito.
"Pesan-pesan tersebut akan dijadikan rujukan bagi Kapolri baru dalam melangkah ke depan," ujar Boy.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada melantik Jenderal Pol Tito Karnavian menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti di Istana Negara, Rabu.
"Pak Badrodin menyampaikan perlu evaluasi terus menerus terkait pelaksanaan Operasi Tinombala. Pengejaran kelompok Santoso cs," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu.
Boy mengatakan, pesan itu disampaikan dalam acara Paparan Laporan Kesatuan dan Penyerahan Buku Memori Serah Terima Jabatan (Sertijab) dari Jenderal Pol. Badrodin ke Jenderal Pol. Tito Karnavian. Acara tersebut digelar di Gedung Rupatama, Mabes Polri, selama satu jam.
Selain menitipkan penangkapan kelompok Santoso, Badrodin juga menyampaikan sejumlah agenda lainnya untuk segera dibenahi Tito, diantaranya program pembinaan sumber daya manusia (SDM) dan persiapan Polri sebagai tuan rumah Sidang Interpol pada akhir November 2016.
"Poin lainnya soal penyesuaian masa dinas perwira, penyesuaian masa dinas kepangkatan dan soal pembinaan karir," tuturnya.
Baca Juga : Tito Karnavian sampaikan 11 program prioritas untuk Polri
Selain itu, Badrodin juga menyampaikan pesan kepada Tito untuk menjalankan upaya penurunan angka kejahatan, pemberantasan kasus terorisme, peningkatan penyelesaian perkara, penjagaan polisi di daerah-daerah perbatasan dan pengerahan Bhayangkara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) secara maksimal dalam program Satu Desa Satu Polisi.
Menurut Boy, Badrodin juga menyampaikan soal anggaran, belanja pegawai dan barang serta besaran modal yang dimiliki Polri kepada Tito.
"Pesan-pesan tersebut akan dijadikan rujukan bagi Kapolri baru dalam melangkah ke depan," ujar Boy.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada melantik Jenderal Pol Tito Karnavian menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti di Istana Negara, Rabu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
"Garis Bawahi Ya Hanya kamaludin yang Minta Uang,Patrialis tidak Pernah," kata Basuki
01 February 2017 18:16 WIB, 2017
Pengacara Minta Penyidik Menyelidiki Laporan agar Membongkar Kasus Rekayasa Antasari
01 February 2017 16:25 WIB, 2017