Hollande: Serangan Nice Jelas Aksi Teroris
Jumat, 15 Juli 2016 10:55 WIB
Presiden Prancis Francois Hollande. (REUTERS )
Paris, Antara Jateng - Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan serangan mematikan Kamis (14/7) di Nice jelas merupakan serangan teroris dan bahwa keadaan darurat yang diberlakukan sejak serangan Paris bulan November tahun lalu akan diperpanjang tiga bulan lagi.
Berbicara seusai pertemuan darurat pada Jumat dini hari, Hollande menyatakan sedikitnya 77 orang tewas dalam serangan di mana pelaku mengemudikan truk besar dengan kecepatan tinggi menabrak kerumunan orang yang sedang menyaksikan pertunjukan kembang api pada perayaan Bastile Day di negeri tersebut.
"Tidak bisa disangkal sifat teroris dalam serangan yang merupakan bentuk paling ekstrem dari kekerasan itu," ujar pemimpin Prancis itu saat menyampaikan keterangan yang disiarkan televisi nasional pukul 04.00 waktu setempat atau pukul 02.00 GMT, lima sampai enam jam setelah penyerangan di Nice, seperti dilansir kantor berita Reuters. (Uu.M007)
Editor: Maryati
Berbicara seusai pertemuan darurat pada Jumat dini hari, Hollande menyatakan sedikitnya 77 orang tewas dalam serangan di mana pelaku mengemudikan truk besar dengan kecepatan tinggi menabrak kerumunan orang yang sedang menyaksikan pertunjukan kembang api pada perayaan Bastile Day di negeri tersebut.
"Tidak bisa disangkal sifat teroris dalam serangan yang merupakan bentuk paling ekstrem dari kekerasan itu," ujar pemimpin Prancis itu saat menyampaikan keterangan yang disiarkan televisi nasional pukul 04.00 waktu setempat atau pukul 02.00 GMT, lima sampai enam jam setelah penyerangan di Nice, seperti dilansir kantor berita Reuters. (Uu.M007)
Editor: Maryati
Pewarta : Antaranews
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017