Muhammadiyah Soroti sedikitnya Pengusaha Generasi Muda Islam
Minggu, 28 Agustus 2016 19:58 WIB
Muhammadiyah (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)
Jakarta Antara Jateng - Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Armyn Gultom menyoroti sedikitnya generasi muda Islam yang menggeluti dunia usaha.
"Ada semacam kelupaan yang terjadi pada saat ini, yakni junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang bergerak di dunia usaha. Tapi yang terjadi saat ini, malah banyak generasi muda Islam yang memilih menjadi pekerja dibanding wirausaha," ujar Armyn di Jakarta, Ahad.
Dunia usaha, lanjut dia, seakan sepi dengan kehadiran generasi muda Islam. Padahal Nabi Muhammad yang menjadi teladan, mengajarkan untuk berwirausaha.
"Sehngga gerakan ekonomi menjadi pilar ketiga dalam Muktamar Muhammadiyah beberapa waktu lalu," lanjut dia.
Sepinya generasi muda di dunia usaha, juga tak terlepas dari peran perguruan tinggi yang malah mencetak para pencari kerja.
Generasi muda Islam telah menguasai berbagai elemen elit di negeri ini, tapi hanya sedikit yang berada di dunia usaha.
"Kami akan terus mendorong agar semakin banyak generasi muda yang bergerak di sektor ekonomi dan intelektual dengan berbagai program kami. Tanggung jawab kebangsaan tidak hanya berada di pihak lain, tapi tanggung jawab bersama."
Ketua Koordinator Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengatakan dari 10 orang terkaya di Indonesia, hanya satu yang beragama Islam.
"Sementara dari 100 orang terkaya di negeri ini, hanya 22 orang yang beragama Islam. Padahal Indonesia, mayoritas penduduknya beragama Islam," kata Anwar.
Anwar menyatakan bahwa pengusaha sejatinya bisa dicetak, meskipun banyak yang mengatakan bahwa pengusaha itu turunan.
"Saya termasuk yang percaya bahwa pengusaha tersebut bisa dicetak," tukas Anwar.
"Ada semacam kelupaan yang terjadi pada saat ini, yakni junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang bergerak di dunia usaha. Tapi yang terjadi saat ini, malah banyak generasi muda Islam yang memilih menjadi pekerja dibanding wirausaha," ujar Armyn di Jakarta, Ahad.
Dunia usaha, lanjut dia, seakan sepi dengan kehadiran generasi muda Islam. Padahal Nabi Muhammad yang menjadi teladan, mengajarkan untuk berwirausaha.
"Sehngga gerakan ekonomi menjadi pilar ketiga dalam Muktamar Muhammadiyah beberapa waktu lalu," lanjut dia.
Sepinya generasi muda di dunia usaha, juga tak terlepas dari peran perguruan tinggi yang malah mencetak para pencari kerja.
Generasi muda Islam telah menguasai berbagai elemen elit di negeri ini, tapi hanya sedikit yang berada di dunia usaha.
"Kami akan terus mendorong agar semakin banyak generasi muda yang bergerak di sektor ekonomi dan intelektual dengan berbagai program kami. Tanggung jawab kebangsaan tidak hanya berada di pihak lain, tapi tanggung jawab bersama."
Ketua Koordinator Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengatakan dari 10 orang terkaya di Indonesia, hanya satu yang beragama Islam.
"Sementara dari 100 orang terkaya di negeri ini, hanya 22 orang yang beragama Islam. Padahal Indonesia, mayoritas penduduknya beragama Islam," kata Anwar.
Anwar menyatakan bahwa pengusaha sejatinya bisa dicetak, meskipun banyak yang mengatakan bahwa pengusaha itu turunan.
"Saya termasuk yang percaya bahwa pengusaha tersebut bisa dicetak," tukas Anwar.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017