Rusia Klaim Tewaskan Ahli Siasat ISIS di Suriah
Kamis, 1 September 2016 10:27 WIB
Sebuah foto diambil dari rekaman yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Senin (30/11/2015), menunjukkan insinyur militer Rusia mengerjakan pesawat pengebom Su-34 di pangkalan udara Hmeymim di Suriah. Serangan pesawat tempur Su-34 pada Selasa
Moskow, Antara Jateng - Militer Rusia pada Rabu (31/8) menyatakan serangan udaranya berhasil menewaskan ahli siasat top kelompok ISIS Abu Mohamed al Adnani setelah Washington mengatakan pasukan koalisi menyasar kepala propaganda kelompok ekstremis tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah pesawat tempur Su-34 pada Selasa menewaskan "hingga 40" petempur ISIS dalam sebuah serangan bom di dekat Desa Um Hosh di Provinsi Aleppo.
Rusia telah melancarkan serangan bomnya di Suriah untuk mendukung pemimpin Bashar al Assad sejak September namun ini untuk pertama kalinya mereka mengklaim menewaskan seorang pemimpin tinggi ISIS.
"Menurut informasi yang dikonfirmasi melalui beberapa jaringan intelijen, komandan lapangan Abu Mohamed al Adnani berada di antara mereka yang tewas" menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip kantor berita AFP.
Kantor berita Amaq berafiliasi dengan ISIS mengumumkan kematian kepala propaganda Adnani pada Selasa, mengatakan dia "mati syahid saat sedang survei operasi untuk mengusir operasi militer terhadap Aleppo" di Suriah utara.
Amerika Serikat mengatakan pasukan koalisi sudah menargetkan Adnani, yang kepalanya dihargai lima juta dolar AS (sekitar Rp66,4 miliar), dalam serangan udara di Provinsi Aleppo pada Selasa dan Pentagon masih memeriksa hasil serangan udara tersebut.Kematian Adnani akan menjadi pukulan besar bagi ISIS, yang mengalami serangkaian kemunduran tahun ini, termasuk kehilangan wilayah kekuasaan di Suriah dan Irak serta pembunuhan tokoh-tokoh tinggi lainnya.
Adnani, warga Suriah yang lahir tahun 1977, adalah salah satu ISIS yang paling dikenal, jantung propaganda canggih dan mesin perekrutan yang memproduksi video-video cerdik dan menjaga kehadiran di sosial media.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah pesawat tempur Su-34 pada Selasa menewaskan "hingga 40" petempur ISIS dalam sebuah serangan bom di dekat Desa Um Hosh di Provinsi Aleppo.
Rusia telah melancarkan serangan bomnya di Suriah untuk mendukung pemimpin Bashar al Assad sejak September namun ini untuk pertama kalinya mereka mengklaim menewaskan seorang pemimpin tinggi ISIS.
"Menurut informasi yang dikonfirmasi melalui beberapa jaringan intelijen, komandan lapangan Abu Mohamed al Adnani berada di antara mereka yang tewas" menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip kantor berita AFP.
Kantor berita Amaq berafiliasi dengan ISIS mengumumkan kematian kepala propaganda Adnani pada Selasa, mengatakan dia "mati syahid saat sedang survei operasi untuk mengusir operasi militer terhadap Aleppo" di Suriah utara.
Amerika Serikat mengatakan pasukan koalisi sudah menargetkan Adnani, yang kepalanya dihargai lima juta dolar AS (sekitar Rp66,4 miliar), dalam serangan udara di Provinsi Aleppo pada Selasa dan Pentagon masih memeriksa hasil serangan udara tersebut.Kematian Adnani akan menjadi pukulan besar bagi ISIS, yang mengalami serangkaian kemunduran tahun ini, termasuk kehilangan wilayah kekuasaan di Suriah dan Irak serta pembunuhan tokoh-tokoh tinggi lainnya.
Adnani, warga Suriah yang lahir tahun 1977, adalah salah satu ISIS yang paling dikenal, jantung propaganda canggih dan mesin perekrutan yang memproduksi video-video cerdik dan menjaga kehadiran di sosial media.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY per Oktober 2024 salurkan klaim Rp5,4 triliun
14 November 2024 9:03 WIB
Klaim BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit triwulan ketiga capai Rp63,711 miliar
09 October 2024 19:24 WIB
Generali Indonesia bayarkan Rp4,5 miliar klaim nasabah kanker di Semarang
11 September 2024 8:03 WIB
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017