PON 2016 - Aher Minta Kasus Intimadasi terhadap Wartawan Tribun Diusut Tuntas
Rabu, 21 September 2016 15:07 WIB
Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Umum PB PON Ahmad Heryawan (kiri) memeriksa pasukan pengamanan PON XIX 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/9). Sedikitnya 20 ribu personel gabungan dari TNI, Kepolisian,
Bandung Antara Jateng - Ketua Umum Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX/2016 yang juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta kasus intimidasi atau ancaman yang dilakukan anggota ormas/LSM terhadap wartawan Tribun Jabar M Zezen Zaenal Muttaqin terkait pemberitaan PON XIX agar dituntaskan.
"Iya silakan, saya mendorong agar dituntaskan karena itu sudah mengganggu. Kita ingin wajah PON yang bersih dan tidak intimidasi," kata Ahmad Heryawan, di Media Center Utama PON XIX di Bandung, Rabu.
Pria yang akrab disapa Aher itu menegaskan PB PON XIX tidak ada sangkut pautnya dengan tindakan anggota LSM dan ormas yang mengintimidasi wartawan Tribun Jawa Barat terkait berita tentang upacara pembukaan PON XIX.
"Saya tegaskan di sini PB PON tidak ada hubungan apapun dengan yang meneror itu. Tidak ada keterlibatan ormas atau LSM di PB PON, kalaupun ada itu adalah relawan. Relawan daftar resmi ke kami," kata dia.
Rabu siang, Wartawan Tribun Jabar M Zezen Zaenal Muttaqin melaporkan ancaman yang dilakukan oleh anggota LSM dan ormas terkait pemberitaan PON XIX/2016 kepada Polda Jawa Barat.
Zezen datang ke Polda Jawa Barat didampingi oleh Pemimpin Redaksi Tribun Jabar Cecep Burdansyah ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Barat, sekitar pukul 10.30 WIB.
Sebelumnya Wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zaenal Muttaqin mengaku diancam oleh sejumlah orang yang mengaku dari LSM dan ormas tertentu terkait pemberitaan jelang upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.
Zezen menjelaskan intimidasi tersebut bermula saat dirinya menulis berita yang naik cetak menjadi berita utama Harian Tribun Jabar dengan judul "Menpora Ingatkan PB PON. Hati-hati Penggunaan Dana. Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang".
"Iya silakan, saya mendorong agar dituntaskan karena itu sudah mengganggu. Kita ingin wajah PON yang bersih dan tidak intimidasi," kata Ahmad Heryawan, di Media Center Utama PON XIX di Bandung, Rabu.
Pria yang akrab disapa Aher itu menegaskan PB PON XIX tidak ada sangkut pautnya dengan tindakan anggota LSM dan ormas yang mengintimidasi wartawan Tribun Jawa Barat terkait berita tentang upacara pembukaan PON XIX.
"Saya tegaskan di sini PB PON tidak ada hubungan apapun dengan yang meneror itu. Tidak ada keterlibatan ormas atau LSM di PB PON, kalaupun ada itu adalah relawan. Relawan daftar resmi ke kami," kata dia.
Rabu siang, Wartawan Tribun Jabar M Zezen Zaenal Muttaqin melaporkan ancaman yang dilakukan oleh anggota LSM dan ormas terkait pemberitaan PON XIX/2016 kepada Polda Jawa Barat.
Zezen datang ke Polda Jawa Barat didampingi oleh Pemimpin Redaksi Tribun Jabar Cecep Burdansyah ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Barat, sekitar pukul 10.30 WIB.
Sebelumnya Wartawan Tribun Jabar, M Zezen Zaenal Muttaqin mengaku diancam oleh sejumlah orang yang mengaku dari LSM dan ormas tertentu terkait pemberitaan jelang upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.
Zezen menjelaskan intimidasi tersebut bermula saat dirinya menulis berita yang naik cetak menjadi berita utama Harian Tribun Jabar dengan judul "Menpora Ingatkan PB PON. Hati-hati Penggunaan Dana. Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang".
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Harga minyak "nyungsep" lagi, catat penurunan mingguan terbesar sejak 2016
29 February 2020 8:41 WIB, 2020
Terpopuler - PILGUB 2013
Lihat Juga
PEPARNAS 2016 - Intip Bus khusus Atlet Paralimpik pertama di Indonesia
16 October 2016 15:47 WIB, 2016
PON 2016 - Aher Minta Kasus Intimadasi terhadap Wartawan Tribun Diusut Tuntas
21 September 2016 15:07 WIB, 2016