Semarang, Antara Jateng - Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menyatakan infrastruktur yang baik menjadi prioritas Jateng untuk menjamin kelancaran operasional industri.

"Terkait dengan kelistrikan untuk industri di Jawa Tengah, kami berkepentingan untuk memastikan kecukupan energi listrik ini," katanya pada dialog bisnis yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) di Gumaya Tower Hotel Semarang, Senin.

Dalam hal ini, pihaknya secara rutin memberikan informasi kepada PLN terkait kebutuhan listrik, harapannya adalah agar pertumbuhan investasi tidak akan terkendala.

"Koordinasi ini harus terus dipelihara. Kalau yang teknis kelistrikan adalah PLN, sedangkan kalau kesulitan lahan kami harus berperan," katanya.

Diakuinya, sejauh ini Jateng merupakan salah satu provinsi yang dinilai atraktif terkait dengan iklim industri. Artinya, kondisi infrastruktur di Jateng dapat memenuhi kebutuhan para pelaku usaha maupun masyarakat secara umum.

Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Jawa Bagian Tengah Nasri Sebayang menyatakan terkait dengan kebutuhan listrik di Jateng, pihaknya terus melakukan pembangunan.

Beberapa yang sedang dalam proses pembangunan di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B dengan kapasitas 2x1.000 mw dan PLTU Batang juga 2x1.000 mw. Selain itu, "groundbreaking" juga baru saja dilakukan di PLTU Cilacap dengan kapasitas 1.000 mw.

"Kami juga sedang dalam proses pengadaan lahan untuk jaringan transmisi dari Jepara ke Bekasi. Itu melewati beberapa belas kabupaten dan 36 kecamatan," katanya.

Terkait dengan proyek tersebut diakuinya saat ini sedang dalam tahap sosialisasi dan pihaknya memperoleh dukungan dari Pemda. Selanjutnya, akan diikuti dengan tahap inventarisasi.

"Kami juga sedang melakukan pembangunan jaringan dan gardu-gardu listrik di seluruh Jawa Tengah. Untuk meningkatkan kualitas ketenagalistrikan agar tidak ada gangguan-gangguan," katanya.

Nasri mengatakan, proyek-proyek tersebut harus selesai pada tahun 2019. Khusus PLTU Batang saat ini progres pembangunan mencapai 6-7 persen.

Ditargetkan, proses pembangunan PLTU yang sempat diwarnai oleh sulitnya pembebasan lahan tersebut akan selesai pada akhir tahun 2019.