KPK Nilai Janggal Calon Rektor Bentuk Tim Sukses
Jumat, 4 November 2016 13:28 WIB
ILUSTRASI- Komisi Pemberantasan Korupsi (ANTARA /Rivan Awal Lingga)
Jakarta Antara Jateng - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Syarief mengaku janggal dengan calon rektor yang membentuk tim sukses pada proses pemilihan rektor.
"Aneh mau jadi rektor saja tapi bikin tim sukses seperti mau pilkada saja. Jadi rektor, modalnya hanya pintar dan punya visi dan misi," ujar Syarief dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan proses pemilihan rektor yang memberikan 35 persen suara kepada Menristekdikti memberi peluang korupsi.
Hak suara tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2012 dalam pemilihan rektor perguruan tinggi, menteri memiliki 35 persen hak suara dari total pemilih. Sedangkan senat memiliki 65 persen hak suara.
Syarief mengharapkan seharusnya instutisi pendidikan lepas dari perilaku koruptif. Ia menyebut pihaknya menerima sejumlah laporan mengenai hal tersebut, namun hingga saat ini belum ada bukti yang cukup.
"Kami hanya bisa berkoordinasi hingga pada tataran pencegahan, jika kami sudah mempunyai bukti yang cukup maka kami langsung menindaknya," tegas dia.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga meminta agar semua pihak tidak mempercayai jika ada oknum yang mengatasnamakan menteri yang bisa memenangkan pemilihan rektor.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan pihaknya meminta KPK untuk mengawasi proses pemilihan rektor perguruan tinggi negeri di Tanah Air.
"Memang harus diawasi, tidak cukup dibiarkan begitu saja," kata Nasir.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengeluarkan peraturan menteri yang baru mengenai pemilihan rektor.
Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara, Irham Dilmy, mengatakan pihaknya siap membantu proses pemilihan rektor.
"Apapun keputusannya nanti, kami dengan senang hati siap membantu. Kebetulan jabatan rektor bukan jabatan tinggi dan madya, tapi kalau dibutuhkan kami akan selalu membantu," kata Dilmy.
"Aneh mau jadi rektor saja tapi bikin tim sukses seperti mau pilkada saja. Jadi rektor, modalnya hanya pintar dan punya visi dan misi," ujar Syarief dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan proses pemilihan rektor yang memberikan 35 persen suara kepada Menristekdikti memberi peluang korupsi.
Hak suara tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2012 dalam pemilihan rektor perguruan tinggi, menteri memiliki 35 persen hak suara dari total pemilih. Sedangkan senat memiliki 65 persen hak suara.
Syarief mengharapkan seharusnya instutisi pendidikan lepas dari perilaku koruptif. Ia menyebut pihaknya menerima sejumlah laporan mengenai hal tersebut, namun hingga saat ini belum ada bukti yang cukup.
"Kami hanya bisa berkoordinasi hingga pada tataran pencegahan, jika kami sudah mempunyai bukti yang cukup maka kami langsung menindaknya," tegas dia.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga meminta agar semua pihak tidak mempercayai jika ada oknum yang mengatasnamakan menteri yang bisa memenangkan pemilihan rektor.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan pihaknya meminta KPK untuk mengawasi proses pemilihan rektor perguruan tinggi negeri di Tanah Air.
"Memang harus diawasi, tidak cukup dibiarkan begitu saja," kata Nasir.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengeluarkan peraturan menteri yang baru mengenai pemilihan rektor.
Wakil Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara, Irham Dilmy, mengatakan pihaknya siap membantu proses pemilihan rektor.
"Apapun keputusannya nanti, kami dengan senang hati siap membantu. Kebetulan jabatan rektor bukan jabatan tinggi dan madya, tapi kalau dibutuhkan kami akan selalu membantu," kata Dilmy.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
SMOM Kilang Cilacap ajak Perwira Pertamina tak lelah teladani-warisi nilai pahlawan
10 November 2024 13:55 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017