Djarot Nilai Demo 4 November Ingin Jatuhkan Jokowi-JK
Minggu, 6 November 2016 6:44 WIB
Petahana Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Jakarta, Antara Jateng - Petahana Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai demonstrasi 4 November tidak hanya ditujukan untuk menjatuhkan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama namun juga berusaha menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK.
"Hati-hati adanya kemungkinan penumpang gelap, kemungkinan misi itu bukan hanya untuk sasaran pribadi, tapi untuk kepentingan personal dan politiknya," kata Djarot di Jakarta, Sabtu, saat sebuah acara blusukan.
"Dari statement-statement elite politik, ini tidak hanya mengarah pada Pak Ahok, tetapi juga untuk pemerintahan yang sah sekarang, Jokowi-JK," tuduh Djarot.
Dia kemudian mengajak semua calon pasangan Gubernur DKI Jakarta yang maju pada Pilkada 2017 agar bersaing secara adil dan jujur dengan tidak menjatuhkan pasangan lain dengan cara-cara provokatif.
Kemarin, perwakilan demonstran berkeras ingin menemui Presiden Joko Widodo setelah diberi kesempatan bertemu dengan sejumlah menteri yang telah ditugaskan menerima mereka oleh Presiden, namun menurut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto demonstran bersikukuh ingin bertemu Presiden.
Presiden Joko Widodo sendiri mengungkapkan sesalnya atas kericuhan yang terjadi seusai unjuk rasa yang mulai berangsur bubar sekitar pukul 19.00 WIB.
"Kita menyesalkan kejadian bada Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," ujar Jokowi.
Kericuhan itu terjadi di depan Istana Merdeka tepatnya di Jalan Medan Merdeka Utara dan Medan Merdeka Barat seusai massa mulai diminta membubarkan diri oleh koordinator lapangan.
Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada ulama, habib dan tokoh muslim yang telah menjaga unjuk rasa berlangsung tertib dan sesuai aturan.
Kepala Negara mengatakan pertemuan dengan perwakilan pengunjuk rasa menyepakati proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan.
"Hati-hati adanya kemungkinan penumpang gelap, kemungkinan misi itu bukan hanya untuk sasaran pribadi, tapi untuk kepentingan personal dan politiknya," kata Djarot di Jakarta, Sabtu, saat sebuah acara blusukan.
"Dari statement-statement elite politik, ini tidak hanya mengarah pada Pak Ahok, tetapi juga untuk pemerintahan yang sah sekarang, Jokowi-JK," tuduh Djarot.
Dia kemudian mengajak semua calon pasangan Gubernur DKI Jakarta yang maju pada Pilkada 2017 agar bersaing secara adil dan jujur dengan tidak menjatuhkan pasangan lain dengan cara-cara provokatif.
Kemarin, perwakilan demonstran berkeras ingin menemui Presiden Joko Widodo setelah diberi kesempatan bertemu dengan sejumlah menteri yang telah ditugaskan menerima mereka oleh Presiden, namun menurut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto demonstran bersikukuh ingin bertemu Presiden.
Presiden Joko Widodo sendiri mengungkapkan sesalnya atas kericuhan yang terjadi seusai unjuk rasa yang mulai berangsur bubar sekitar pukul 19.00 WIB.
"Kita menyesalkan kejadian bada Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," ujar Jokowi.
Kericuhan itu terjadi di depan Istana Merdeka tepatnya di Jalan Medan Merdeka Utara dan Medan Merdeka Barat seusai massa mulai diminta membubarkan diri oleh koordinator lapangan.
Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada ulama, habib dan tokoh muslim yang telah menjaga unjuk rasa berlangsung tertib dan sesuai aturan.
Kepala Negara mengatakan pertemuan dengan perwakilan pengunjuk rasa menyepakati proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
SMOM Kilang Cilacap ajak Perwira Pertamina tak lelah teladani-warisi nilai pahlawan
10 November 2024 13:55 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017