Menlu: Hubungan Indonesia-Belanda sangat Menarik pada Komunikasi Diplomatik
Rabu, 23 November 2016 10:23 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (ANTARA /M Agung Rajasa)
Jakarta Antara Jateng - Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saling memuji hubungan diplomatik dan komunikasi kedua negara yang dinilai sangat baik meski pun beberapa kali sempat mengalami ketegangan.
"Saya sangat lega bisa berada di sini, diharapkan pertemuan kita juga bisa menggabungkan program dan ide-ide baru dalam hubungan kedua negara," ujar PM Mark Rutte saat ditemui dalam acara pertemuan alumni pelajar Indonesia-Belanda di Jakarta, Selasa malam.
Sementara itu, Menlu Retno menilai hubungan Indonesia dan Belanda sangat menarik dalam hal komunikasi diplomatik, selain keduanya juga menjadi rekanan yang penting dalam urusan perdagangan.
Ia menceritakan, dirinya sangat bangga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Belanda sebelum menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI.
"Yang menarik, meskipun dalam situasi sulit kedua negara tetap menjaga komunikasi dengan baik, yang mana hal itu menjadi cara untuk menjaga hubungan kedua negara. Menjaga komunikasi yang baik adalah kunci dalam diplomasi," tutur diplomat yang juga pernah menempuh pendidikan di The Hague University, Belanda itu.
Kunjungan PM Mark Rutte tersebut rencananya akan selesai pada 24 November itu juga diikuti oleh tiga menteri, termasuk menteri perdagangan dan kerja sama pembangunan, menteri yang bertanggung jawab di bidang infrastruktur, serta diikuti oleh sekitar 200 pengusaha.
Sebelum menghadiri agenda malam ini, PM Mark Rutte melakukan kunjungan ke kota Semarang, Jawa Tengah, dengan salah satu agendanya melakukan penandatanganan LOI (letter of intent) untuk kelanjutan Polder Banger guna penanggulangan rob dan banjir.
Penandatanganan LOI dilakukan Dutcht Water Authority Hans Ooster dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte di Semarang.
Rutte bersama rombongan tiba di Polder Banger untuk melihat efektivitas proyek tersebut dalam menanggulangi rob dan banjir, diikuti penandatanganan kelanjutan kerja sama untuk Polder Banger.
Turut hadir menyaksikan penandatanganan LOI, Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Kerajaan Belanda Melanie Schultz van Heagen dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono.
"Saya sangat lega bisa berada di sini, diharapkan pertemuan kita juga bisa menggabungkan program dan ide-ide baru dalam hubungan kedua negara," ujar PM Mark Rutte saat ditemui dalam acara pertemuan alumni pelajar Indonesia-Belanda di Jakarta, Selasa malam.
Sementara itu, Menlu Retno menilai hubungan Indonesia dan Belanda sangat menarik dalam hal komunikasi diplomatik, selain keduanya juga menjadi rekanan yang penting dalam urusan perdagangan.
Ia menceritakan, dirinya sangat bangga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Belanda sebelum menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI.
"Yang menarik, meskipun dalam situasi sulit kedua negara tetap menjaga komunikasi dengan baik, yang mana hal itu menjadi cara untuk menjaga hubungan kedua negara. Menjaga komunikasi yang baik adalah kunci dalam diplomasi," tutur diplomat yang juga pernah menempuh pendidikan di The Hague University, Belanda itu.
Kunjungan PM Mark Rutte tersebut rencananya akan selesai pada 24 November itu juga diikuti oleh tiga menteri, termasuk menteri perdagangan dan kerja sama pembangunan, menteri yang bertanggung jawab di bidang infrastruktur, serta diikuti oleh sekitar 200 pengusaha.
Sebelum menghadiri agenda malam ini, PM Mark Rutte melakukan kunjungan ke kota Semarang, Jawa Tengah, dengan salah satu agendanya melakukan penandatanganan LOI (letter of intent) untuk kelanjutan Polder Banger guna penanggulangan rob dan banjir.
Penandatanganan LOI dilakukan Dutcht Water Authority Hans Ooster dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte di Semarang.
Rutte bersama rombongan tiba di Polder Banger untuk melihat efektivitas proyek tersebut dalam menanggulangi rob dan banjir, diikuti penandatanganan kelanjutan kerja sama untuk Polder Banger.
Turut hadir menyaksikan penandatanganan LOI, Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Kerajaan Belanda Melanie Schultz van Heagen dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Direktur Sido Muncul bocorkan kiat sukses di Konvensi Humas Indonesia
02 September 2023 21:30 WIB, 2023
Kemenkominfo ajak humas swasta ikut cegah polarisasi jelang pemilu
02 September 2023 16:10 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017