Agus-Sylvi Keberatan Program "Rp1 miliar per RW" disebut Politik Uang
Minggu, 4 Desember 2016 19:42 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono. (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta Antara Jateng - Tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni keberatan penyebutan politik uang untuk program kandidatnya.
"Kami sangat keberatan kalau program kami ini dikatakan sebagai politik uang," ujar juru bicara Agus Yudhoyono, Rico Rustombi di Jakarta, Minggu.
Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta menduga program Rp 1 miliar per RW yang dijanjikan Agus-Sylvi sebagai wujud politik uang karena program yang disampaikan Agus-Sylvi dalam pidato politik benerapa waktu lalu itu tidak tercantum dalam visi-misi mereka yang disampaikannya ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.
Menurut Rico, program itu adalah program pemberdayaan komunitas yang merupakan penjabaran dari visi-misi.
Rico menekankan program itu dananya berasal dari APBD DKI, bukan dari kantong pribadi Agus-Sylvi sehingga dalam prosesnya pun nanti harus ada persetujuan dari anggota DPRD DKI Jakarta bila kelak dilaksanakan.
"Program ini bukan politik uang atau program bagi-bagi uang. Ini adalah program pemberdayaan komunitas dua arah di mana masyarakat mengetahui apa yang mereka butuhkan di lingkungan RT dan RW mereka sehingga mereka dapat menyampaikan usulan program yang akan dilakukan kepada Pemda DKI Jakarta untuk meningkatkan kondisi yang lebih baik di lingkungan masing-masing," jelas Rico.
Dia mengatakan rakyat harus mengetahui dan memahami yang akan dikerjakan Agus-Sylvi. Jika penjabaran program tidak dijelaskan maka dia mengangggapnya bakal menimbulkan kesan diskriminatif di mana hanya pasangan petahana yang bisa menjelaskan program nyata yang sudah dijalankan.
Rico mengungkapkan sejauh ini tim advokasi Agus-Sylvi sudah menjelaskan hal itu kepada pengawas Pemilu. Dia mengharapkan pengawas Pemilu memahami penjelasan mereka.
"Kami sangat keberatan kalau program kami ini dikatakan sebagai politik uang," ujar juru bicara Agus Yudhoyono, Rico Rustombi di Jakarta, Minggu.
Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta menduga program Rp 1 miliar per RW yang dijanjikan Agus-Sylvi sebagai wujud politik uang karena program yang disampaikan Agus-Sylvi dalam pidato politik benerapa waktu lalu itu tidak tercantum dalam visi-misi mereka yang disampaikannya ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.
Menurut Rico, program itu adalah program pemberdayaan komunitas yang merupakan penjabaran dari visi-misi.
Rico menekankan program itu dananya berasal dari APBD DKI, bukan dari kantong pribadi Agus-Sylvi sehingga dalam prosesnya pun nanti harus ada persetujuan dari anggota DPRD DKI Jakarta bila kelak dilaksanakan.
"Program ini bukan politik uang atau program bagi-bagi uang. Ini adalah program pemberdayaan komunitas dua arah di mana masyarakat mengetahui apa yang mereka butuhkan di lingkungan RT dan RW mereka sehingga mereka dapat menyampaikan usulan program yang akan dilakukan kepada Pemda DKI Jakarta untuk meningkatkan kondisi yang lebih baik di lingkungan masing-masing," jelas Rico.
Dia mengatakan rakyat harus mengetahui dan memahami yang akan dikerjakan Agus-Sylvi. Jika penjabaran program tidak dijelaskan maka dia mengangggapnya bakal menimbulkan kesan diskriminatif di mana hanya pasangan petahana yang bisa menjelaskan program nyata yang sudah dijalankan.
Rico mengungkapkan sejauh ini tim advokasi Agus-Sylvi sudah menjelaskan hal itu kepada pengawas Pemilu. Dia mengharapkan pengawas Pemilu memahami penjelasan mereka.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pengusaha keberatan pajak hiburan naik 40 persen, pemkot siapkan kajian tertulis
18 January 2024 5:32 WIB
Puluhan pemilik ruko Jurnatan di Semarang keberatan diekskusi pengadilan
16 October 2023 20:36 WIB, 2023
Keluarga korban meninggal pertunjukan JKT48 di Semarang keberatan makam dibongkar
15 July 2023 5:22 WIB, 2023
Sejumlah berita menarik di Jateng, dari kunjungan Presiden hingga keberatan ormas
06 July 2022 8:28 WIB, 2022
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017