Menteri: Keran Impor Kentang Ditutup bila Produksi Petani Cukup
Selasa, 27 Desember 2016 16:55 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Banjarnegara, Antara Jateng - Impor komoditas pertanian seperti kentang selama ini dilakukan sesuai kebutuhan, bukan karena hanya karena keinginan saja, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Kalau petani sudah bisa berproduksi, maka keran impor kentang kita tutup," katanya kepada wartawan saat mengunjungi sentra penghasil kentang di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa.
Menurut dia, kentang merupakan komoditas pertanian yang menarik sehingga impor harus diatur dengan baik.
Ia mengatakan jika bisa diproduksi di dalam negeri, Indonesia tidak perlu impor kentang.
"Itu kesepakatan kami dengan Bapak Menteri Perdagangan (Enggartiasto Lukita)," katanya.
Lebih lanjut, Mentan mengatakan pihaknya mendorong dilakukannya ekspor komoditas pertanian karena saat sekarang sudah ekspor kentang ke Singapura.
"Ini ekspor ke depan harus kita dorong. Ini petani-petani kita di sini luar biasa, baru aku lihat langsung produksinya luar biasa," katanya.
Amran mengatakan jika harganya baik, pasti petaninya sejahtera.
Menurut dia, strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi di antaranya penyediaan benih unggul.
"Tadi (petani) minta 5 hektare, kami berikan 10 hektare. Kemudian untuk menekan biaya, menggunakan alsintan (alat dan mesin pertanian)," jelasnya.
"Kalau petani sudah bisa berproduksi, maka keran impor kentang kita tutup," katanya kepada wartawan saat mengunjungi sentra penghasil kentang di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa.
Menurut dia, kentang merupakan komoditas pertanian yang menarik sehingga impor harus diatur dengan baik.
Ia mengatakan jika bisa diproduksi di dalam negeri, Indonesia tidak perlu impor kentang.
"Itu kesepakatan kami dengan Bapak Menteri Perdagangan (Enggartiasto Lukita)," katanya.
Lebih lanjut, Mentan mengatakan pihaknya mendorong dilakukannya ekspor komoditas pertanian karena saat sekarang sudah ekspor kentang ke Singapura.
"Ini ekspor ke depan harus kita dorong. Ini petani-petani kita di sini luar biasa, baru aku lihat langsung produksinya luar biasa," katanya.
Amran mengatakan jika harganya baik, pasti petaninya sejahtera.
Menurut dia, strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi di antaranya penyediaan benih unggul.
"Tadi (petani) minta 5 hektare, kami berikan 10 hektare. Kemudian untuk menekan biaya, menggunakan alsintan (alat dan mesin pertanian)," jelasnya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024