Waka Polda: Polisi akan Bubarkan Demonstrasi Sidang Ahok Jika tidak Tertib
Selasa, 3 Januari 2017 11:03 WIB
Kelompok Barisan Relawan Basuki-Djarot (Bara Badja) berorasi di depan Gedung Kementerian Pertanian tempat persidangan Basuki Purnama digelar. Di lokasi sama, juga digelar demonstrasi menentang sosok gubernur DKI Jakarta non aktif yang juga bekas bupa
Jakarta Antara Jateng - Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigadir Jendral Polisi Suntana, menegaskan, jika tidak tertib, polisi membubarkan demonstrasi di depan Gedung Kementerian Pertanian, di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu ini.
Di sanalah sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Purnama digelar. Dulu, kompleks Kementerian Pertanian itu juga menjadi lokasi persidangan dugaan KKN atas diri Presiden Soeharto mulai 31 Agustus 2000 namun tidak pernah dia hadiri dengan alasan sakit.
"Sepanjang masih dalam keadaan tertib, kami tidak akan bubarkan. Tapi jika ada potensi itu, semua kelompok akan kami bubarkan, tidak cuma satu, tapi semuanya kami bubarkan," tegas Suntana saat memantau lokasi luar sidang, Selasa.
Kendati demikian, Suntana menjelaskan, polisi telah menyiapkan langkah-langkah mencegah gesekan massa, salah satunya dengan membangun sekat pemisah antar kelompok pendukung dan penentang Purnama menggunakan mobil perintis Barracuda dan meriam air.
Selain itu, polisi juga memantau pergerakan para demonstran sehingga jika ada oknum yang mencoba masuk ke kelompok lain untuk memprovokasi bisa langsung ditarik agar kembali ke barisan kelompoknya.
"Yang jelas penyekatan, sterilisasi, batas antar kedua kelompok ini kita buat sedemikian rupa supaya mencegah konflik. Jika ada yang masuk (ke barisan kelompok lain), kami ingatkan untuk kembali ke kelompoknya," tambah Suntana.
Pantauan di lokasi, kedua kubu demonstran masih berorasi. Pendukung Purnama membacakan puisi tentang jasa-jasa dia selama memimpin DKI Jakarta, sementara kelompok penentang Purnama berorasi sambil meneriakkan takbir dan shalawat.
Sejumlah anggota aksi dari kedua kubu sempat turun ke jalur TransJakarta untuk berorasi sehingga mengganggu laju kendaraan umum yang masih diizinkan melintas di depan Gedung Kementerian Pertanian. Hal itu membuat Kepala Polres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Iwan Kurniawan, sempat menegur kedua kubu.
"Mari kita jaga ketertiban. Sadarilah lokasi kegiatan ini terbatas jadi saya minta sodara-sodara berkumpul di tempat yang sudah ditentukan, di belakang mobil komando," kata dia melalui pengeras suara.
Di sanalah sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Purnama digelar. Dulu, kompleks Kementerian Pertanian itu juga menjadi lokasi persidangan dugaan KKN atas diri Presiden Soeharto mulai 31 Agustus 2000 namun tidak pernah dia hadiri dengan alasan sakit.
"Sepanjang masih dalam keadaan tertib, kami tidak akan bubarkan. Tapi jika ada potensi itu, semua kelompok akan kami bubarkan, tidak cuma satu, tapi semuanya kami bubarkan," tegas Suntana saat memantau lokasi luar sidang, Selasa.
Kendati demikian, Suntana menjelaskan, polisi telah menyiapkan langkah-langkah mencegah gesekan massa, salah satunya dengan membangun sekat pemisah antar kelompok pendukung dan penentang Purnama menggunakan mobil perintis Barracuda dan meriam air.
Selain itu, polisi juga memantau pergerakan para demonstran sehingga jika ada oknum yang mencoba masuk ke kelompok lain untuk memprovokasi bisa langsung ditarik agar kembali ke barisan kelompoknya.
"Yang jelas penyekatan, sterilisasi, batas antar kedua kelompok ini kita buat sedemikian rupa supaya mencegah konflik. Jika ada yang masuk (ke barisan kelompok lain), kami ingatkan untuk kembali ke kelompoknya," tambah Suntana.
Pantauan di lokasi, kedua kubu demonstran masih berorasi. Pendukung Purnama membacakan puisi tentang jasa-jasa dia selama memimpin DKI Jakarta, sementara kelompok penentang Purnama berorasi sambil meneriakkan takbir dan shalawat.
Sejumlah anggota aksi dari kedua kubu sempat turun ke jalur TransJakarta untuk berorasi sehingga mengganggu laju kendaraan umum yang masih diizinkan melintas di depan Gedung Kementerian Pertanian. Hal itu membuat Kepala Polres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Iwan Kurniawan, sempat menegur kedua kubu.
"Mari kita jaga ketertiban. Sadarilah lokasi kegiatan ini terbatas jadi saya minta sodara-sodara berkumpul di tempat yang sudah ditentukan, di belakang mobil komando," kata dia melalui pengeras suara.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
"Garis Bawahi Ya Hanya kamaludin yang Minta Uang,Patrialis tidak Pernah," kata Basuki
01 February 2017 18:16 WIB, 2017
Pengacara Minta Penyidik Menyelidiki Laporan agar Membongkar Kasus Rekayasa Antasari
01 February 2017 16:25 WIB, 2017