Pria Bersenjata Tewaskan Delapan Penambang di Afganistan
Sabtu, 7 Januari 2017 15:41 WIB
Kabul Antara Jateng - Pria bersenjata tidak dikenal menewaskan delapan warga minoritas Hazara yang bekerja di tambang di Provinsi Baghlan, Afganistan utara, kata pejabat daerah setempat.
Faiz Mohammad Amiri, gubernur wilayah Taleh va Barfak, mengatakan delapan orang yang meninggal dan tiga lainnya yang terluka, seluruhnya berasal dari Provinsi Daykundi di Afganistan tengah.
Mereka ditembak setelah diturunkan dari kendaraan bermotor pada Jumat.
Amiri menuduh Taliban sebagai pelaku, yang menguasai daerah tempat peristiwa itu terjadi, namun gerakan itu menyanggah terlibat.
"Orang yang bekerja di tambang itu mendapat izin dari kami dan hubungan kami dengan mereka cukup baik," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
"Mereka tidak membawa masalah."
Dia menuding "arbakis" atau anggota tak resmi milisi lokal sebagai pelakunya.
Hazara adalah kelompok minoritas berbahasa Persia yang sejak lama menghadapi diskriminasi dan kekerasan menjadi sasaran kekerasan di Afganistan.
Tahun lalu sejumlah orang Hazara terbunuh dalam serangkaian peristiwa serangan di Kabul, yang sebagian diklaim kelompok ISIS.
Kejadian itu menegaskan situasi keamanan yang mengerikan di negara tersebut, dimana pemerintah saat ini hanya mampu menguasai dua pertiga wilayah negara dan kekerasan adalah kejadian sehari-hari. (Uu.M007)
Faiz Mohammad Amiri, gubernur wilayah Taleh va Barfak, mengatakan delapan orang yang meninggal dan tiga lainnya yang terluka, seluruhnya berasal dari Provinsi Daykundi di Afganistan tengah.
Mereka ditembak setelah diturunkan dari kendaraan bermotor pada Jumat.
Amiri menuduh Taliban sebagai pelaku, yang menguasai daerah tempat peristiwa itu terjadi, namun gerakan itu menyanggah terlibat.
"Orang yang bekerja di tambang itu mendapat izin dari kami dan hubungan kami dengan mereka cukup baik," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
"Mereka tidak membawa masalah."
Dia menuding "arbakis" atau anggota tak resmi milisi lokal sebagai pelakunya.
Hazara adalah kelompok minoritas berbahasa Persia yang sejak lama menghadapi diskriminasi dan kekerasan menjadi sasaran kekerasan di Afganistan.
Tahun lalu sejumlah orang Hazara terbunuh dalam serangkaian peristiwa serangan di Kabul, yang sebagian diklaim kelompok ISIS.
Kejadian itu menegaskan situasi keamanan yang mengerikan di negara tersebut, dimana pemerintah saat ini hanya mampu menguasai dua pertiga wilayah negara dan kekerasan adalah kejadian sehari-hari. (Uu.M007)
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Polisi selidiki gerombolan bersenjata pelaku pembacokan di Semarang
05 September 2023 13:30 WIB, 2023
23 orang bersenjata tajam diamankan polisi saat ukur lahan Waduk Bener Purworejo
08 February 2022 17:28 WIB, 2022
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017