Ratusan Ribu Demonstran Tuntut Pencopotan Presiden Korsel Park Geun-Hye
Minggu, 8 Januari 2017 14:27 WIB
Pengunjuk rasa membawa lilin dalam aksi anti-pemerintah menuntut Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye mengundurkan diri karena skandal korupsi di pusat kota Seoul, Korea Selatan, Sabtu (19/11/2016). (REUTERS/Jung Yeon-Je/Pool)
Seoul, Antara Jateng - Ratusan ribu pengunjuk rasa kembali turun ke jalanan Seoul pada Sabtu (7/1), menuntut pencopotan segera Presiden Park Geun-Hye.
Mereka juga meminta agar kapal feri, yang tenggelam dan menewaskan lebih dari 300 orang, untuk diangkat dari lokasi kejadian.
Park dimakzulkan oleh parlemen pada bulan lalu atas skandal korupsi dan Mahkamah Konstitusional saat ini harus memutuskan apakah akan menetapkan pemakzulan tersebut.
Skandal korupsi tersebut mendorong ribuan demonstran turun ke jalan setiap pekan untuk menuntut pencopotan Park. Sang presiden juga dikecam atas responsnya terhadap kecelakaan kapal feri Sewol pada 2014.
"Turunkan Park, selamatkan kapal Sewol," ujar pengunjuk rasa, yang menurut panitia jumlahnya diperkirakan mencapai setengah juta orang.
Ratusan balon berwarna kuning dilepaskan dan pengunjuk rasa meniup lilin yang mereka bawa sebagai simbol tuntutan agar Park memperjelas misteri tentang keberadaannya selama tujuh jam setelah kapal feri itu tenggelam.
Laporan media yang belum dikonfirmasi kebenarannya menyebutkan sejumlah teori terkait keberadaan Park, termasuk isu hubungan asmaranya, partisipasinya dalam praktik perdukunan, melakukan operasi kecantikan atau potong rambut selama 90 menit.
Pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah untuk mempercepat upaya pengangkatan kapal untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan itu, demikian AFP.
Mereka juga meminta agar kapal feri, yang tenggelam dan menewaskan lebih dari 300 orang, untuk diangkat dari lokasi kejadian.
Park dimakzulkan oleh parlemen pada bulan lalu atas skandal korupsi dan Mahkamah Konstitusional saat ini harus memutuskan apakah akan menetapkan pemakzulan tersebut.
Skandal korupsi tersebut mendorong ribuan demonstran turun ke jalan setiap pekan untuk menuntut pencopotan Park. Sang presiden juga dikecam atas responsnya terhadap kecelakaan kapal feri Sewol pada 2014.
"Turunkan Park, selamatkan kapal Sewol," ujar pengunjuk rasa, yang menurut panitia jumlahnya diperkirakan mencapai setengah juta orang.
Ratusan balon berwarna kuning dilepaskan dan pengunjuk rasa meniup lilin yang mereka bawa sebagai simbol tuntutan agar Park memperjelas misteri tentang keberadaannya selama tujuh jam setelah kapal feri itu tenggelam.
Laporan media yang belum dikonfirmasi kebenarannya menyebutkan sejumlah teori terkait keberadaan Park, termasuk isu hubungan asmaranya, partisipasinya dalam praktik perdukunan, melakukan operasi kecantikan atau potong rambut selama 90 menit.
Pengunjuk rasa juga mendesak pemerintah untuk mempercepat upaya pengangkatan kapal untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan itu, demikian AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Sukarelawan Banteng Balik Kandang targetkan 700 ribu suara untuk Agustin-Iswar
09 September 2024 11:06 WIB
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017