Cilacap, Antara Jateng - Salah seorang anggota Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, berdasarkan hasil pemeriksaan urine yang dilaksanakan secara mendadak diduga menggunakan narkoba jenis sabu-sabu.

Dalam tes narkoba yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNN) Cilacap di Markas Polres Cilacap, Senin, sebanyak 150 anggota Polres Cilacap diminta menjalani pemeriksaan urine.

Dari hasil pemeriksaan urine tersebut, salah seorang anggota Polres Cilacap diketahui positif metamfetamin yang diduga sabu-sabu dan satu orang positif benzodiazepines (benzo).

"Ada dua, satu orang positif benzo karena sedang mengonsumsi obat-obatan dari dokter, dan satu orang positif metamfetamin yang diduga sabu-sabu. Kalau yang positif metamfetamin langsung ditangani petugas Provos Polres Cilacap," kata Kepala BNNK Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Edy Santosa.

Lebih lanjut, dia mengatakan pada awal tahun 2017, pihaknya menggelar pemeriksaan urine terhadap seluruh aparat penegak hukum di Kabupaten Cilacap yang telah diawali di BNNK Cilacap pada tanggal 3 Januari.

Menurut dia, hal itu dilakukan agar seluruh aparat penegak hukum bebas dari narkoba.

"Salah satu program kami pada tahun 2017 adakah pemeriksaan urine di instansi-instansi pemerintah dan diprioritaskan terhadap instansi penegak hukum lebih dulu. Hari ini, kami melaksanakannya di Polres Cilacap dan dilanjutkan di Kantor Imigrasi Cilacap," jelasnya.

Saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan, Kepala Polres Cilacap AKBP Yudho Hermanto mengatakan pemeriksaan urine diikuti seluruh perwira dan beberapa anggota sebagai sampel.

Menurut dia, pemeriksaan urine tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa anggota Polres Cilacap bebas dari narkoba.

"Sebagai penegak hukum, sebelum melakukan penindakan, harus bebas dulu dari segala jenis narkoba. Makanya kami melaksanakan tes urine untuk memastikan bahwa anggota Polres Cilacap bersih dari segala bentuk penyalahgunaan narkoba," tegasnya.

Ia mengatakan jika ada anggota Polres Cilacap yang positif menyalahgunakan narkoba akan diproses lebih lanjut sesuai peraturan yang berlaku.

Dalam hal ini, kata dia, ada sanksi kode etik, disiplin, hingga sanksi pidana.

"Akan kami dalami sejauhmana keterlibatannya di dalam penyalahgunaan narkoba tersebut," katanya.

Kapolres menyampaikan terima kasih kepada BNNK Cilacap yang telah memfasilitasi kegiatan pemeriksaan urine tersebut.

Menurut dia, kerja sama antara Polres Cilacap dan BNNK Cilacap tidak akan berhenti hingga pelaksanaan pemeriksaan urine tetapi juga dalam pemberantasan penyalahgunaan narkota termasuk rehabilitasi bagi penyalah guna narkoba.

Usai pemeriksaan urine di Polres Cilacap, BNNK Cilacap melaksanakan kegiatan serupa di Kantor Imigrasi Cilacap.

Dari hasil pemeriksaan urine diketahui salah seorang pegawai Kantor Imigrasi Cilacap positif benzo karena yang bersangkutan sedang mengonsumsi obat-obatan dari dokter.

Saat ditemui wartawan, Kepala Kantor Imigrasi Cilacap Maman Budiman mengatakan pihaknya menyambut baik pelaksanaan tes urine tersebut untuk mengetahui kemungkinan adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan Kantor Imigrasi Cilacap.

Menurut dia, penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan penurunan kinerja pegawai.

"Saat bertugas di Aceh, saya pernah melakukan tes urine mendadak bersama BNN setempat dan hasilnya ada satu orang yang positif menyalahgunakan narkoba. Saya sebenarnya sudah curiga dari penampilan sehari-hari, kinerjanya kurang bagus, malas, dan agak sedikit arogan," katanya.

Dia mengaku merasakan pegawai yang menyalahgunakan narkoba, tidak tulus dalam bekerja sehingga akan merusak sistem.

Oleh karena itu, dia bersyukur karena BNNK Cilacap melaksanakan pemeriksaan urine sehingga apa yang terjadi di Aceh tidak terulang di Kantor Imigrasi Cilacap.

Kendati demikian, dia mengaku optimistis tidak ada pegawai Kantor Imigrasi Cilacap yang menyalahgunakan narkoba karena dapat terlihat dari penampilan sehari-hari mereka.

Akan tetapi jika ada yang menyalahgunakan narkoba, kata dia, pegawai tersebut akan menjalani rehabilitasi atau perawatan.

Lebih lanjut, Maman mengatakan pemeriksaan urine tersebut diikuti sekitar 40 pegawai Kantor Imigrasi Cilacap.

"Kebetulan tiga orang sedang pendidikan dan dua orang sudah cuti," katanya.