Purwokerto, Antara Jateng - Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, terus mengembangkan program rumah pangan kita (RPK) di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, kata Kepala Bulog Banyumas Setio Wastono.

"Sejak diluncurkan pada bulan Agustus 2016, hingga kini kami telah membuka 130 RPK. Sekitar 100 RPK di antaranya dibuka selama tahun 2016," katanya didampingi Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha M Priyono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Menurut dia, RPK-RPK itu tersebar di seluruh wilayah kerja Bulog Banyumas.

Bahkan, kata dia, ada mitra Bulog Banyumas yang telah membuka RPK di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara.

"Jumlah RPK tersebut akan terus bertambah karena hingga saat ini, banyak calon mitra yang menghubungi kami. Beberapa di antaranya tinggal menyelesaikan administrasi," katanya.

Dengan demikian, dia optimistis target pembukaan 2.500 RPK hingga akhir tahun 2017 dapat tercapai.

Lebih lanjut, Kasi PPU Priyono mengatakan komoditas yang paling banyak diminati mitra untuk dijual melalui RPK berupa gula pasir, beras, dan minyak goreng.

"Kalau bawang putih sifatnya insidental, tidak setiap saat ada," katanya.

Selain melalui RPK, kata dia, pihaknya juga menggelar pasar murah gula pasir, beras, dan minyak goreng di sejumlah gudang Bulog sebagai upaya untuk meredam gejolak harga komoditas tersebut di pasaran.

Disinggung mengenai penjualan daging kerbau impor, dia mengatakan hingga saat ini masih dilakukan di Kantor Bulog Banyumas, Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto.

"Kebetulan awal pekan lalu kami mendapat tambahan pasokan sebesar 600 kilogram dan hingga saat ini masih tersisa sekitar 230 kilogram. Kalau pasokan yang 1.000 kilogram sudah habis," katanya.

Menurut dia, daging kerbau impor yang dijual dengan harga Rp65.000 per kilogram itu banyak diminati pelaku usaha makanan olahan.