Jakarta, ANTARA JATENG- Setelah pernah dituding antek Rusia yang turut menyebarkan informasi diduga hasil peretasan Rusia terhadap email Hillary Clinton yang telah menguntungkan posisi Donald Trump, WikiLeaks balik menyerang Trump setelah kabinet Trump bersikeras tidak akan membeberkan catatan pajak Presiden Amerika Serikat itu.

"Penasihat Trump Kellyanne Conway menyatakan hari ini bahwa Trump tidak akan merilis catatan pengembalian pajaknya," kata WikiLeaks lewat Twitter.

WikiLeaks lalu mengecam sang presiden karena menolak merilis catatan pajaknya itu.

"Langkah Trump melanggar janjinya merilis pengembalian pajaknya adalah lebih serampangan ketimbang (Hillary) Clinton saat menyembunyikan transkrip Goldman Sachs-nya," cuit WikiLeaks.

Conway hari ini menegaskan bahwa sang presiden tidak akan merilis pengembalian pajaknya. "Kita telah membahas hal ini semua sewaktu Pemilu. Rakyat tidak peduli," kata Conway, penasihat utama Trump, kepada "This Week" ABC.

"Rakyat telah memilih dia, dan saya tegaskan, kebanyakan rakyat Amerika sangat fokus kepada seperti apa pajak mereka selama Presiden Trump berkuasa, bukan kepada seperti apa dia," kata Conway.

Sebuah petisi yang menyerukan Presiden Trump merilis pengembalian pajaknya sejauh ini telah mendapatkan 100.000 tanda tangan. Dan jumlah itu sudah cukup untuk memaksa pemerintah menjawabnya.

Petisi ini sendiri buat Jumat pekan lalu beberapa saat setelah Trump diambil sumpahnya sebagai presiden Amerika Serikat, demikian laman The Hill.