Jokowi Ingatkan Direksi BUMN Berhati-hati sehingga tidak Tersandung Hukum
Rabu, 25 Januari 2017 14:55 WIB
Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta, ANTARA JATENG - Presiden Joko Widodo mengingatkan direksi BUMN-BUMN untuk berhati-hati dalam mengelola perusahaannya sehingga tidak tersandung kasus suap dan masalah hukum. Pernyataan presiden ini disampaikan hanya beberapa hari setelah mantan direktur utama Pertamina menjadi tersangka kasus suap pengadaan mesin pesawat terbang.
"Hati-hati kejadian 2012, ketemunya sekarang. Hati-hati, saya enggak ngomong di BUMN mana, tapi gambarnya ada," kata Presiden Jokowi kepada sekitar 600 petinggi BUMN yang akan mengikuti Executive Leadership Program (ELP) di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Presiden Jokowi membuka acara yang diikuti direksi dan komisaris 118 BUMN dan d layar presentasi terlihat gambar pesawat berlogo Garuda Indonesia yang membuat semua peserta tertawa.
Presiden menegaskan keinginannya agar para petinggi BUMN mempraktikkan "good corporate governance".
"Saya minta semua BUMN betul-betul jangan sampai ada yang kena masalah lagi. Saya enggak mau ada yang kena masalah lagi, baik dirut, direksi, baik di bawahnya jangan sampai, hati-hati semuanya, governance, hati-hati," kata Presiden.
Ia mengatakan, pada era keterbukaan seperti sekarang, publik langsung bisa memantau kinerja BUMN.
"Karena sekarang ini era keterbukaan ini saudara lakukan kesalahan sekarang, ketemunya 5-10 tahun yang akan datang, bisa," kata Jokowi.
Namun dia meminta petinggi BUMN tidak perlu takut mengambil keputusan jika merasa tidak melakukan kesalahan.
"Hati-hati, hati-hati, hati-hati. Jangan sampai ada yang datang ke saudara atas nama saya, siapa pun enggak mau saya, nama saya dipakai-pakai. Enggak siapa pun, entah orang dekat saya, saudara saya, enggak ada! Ini saya ingatkan," kata Jokowi.
Presiden mengaku tidak bosan mengingatkan lantaran peduli dan cinta kepada para penggerak BUMN ini.
"Saya ingin BUMN kita bisa meloncat, bisa melompat. Dan saya melihat ada kesempatan, ada peluang untuk itu tapi jangan hilangkan kesempatan peluang itu, kita perbaiki bersama, kita benahi bersama," kata Presiden.
"Hati-hati kejadian 2012, ketemunya sekarang. Hati-hati, saya enggak ngomong di BUMN mana, tapi gambarnya ada," kata Presiden Jokowi kepada sekitar 600 petinggi BUMN yang akan mengikuti Executive Leadership Program (ELP) di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Presiden Jokowi membuka acara yang diikuti direksi dan komisaris 118 BUMN dan d layar presentasi terlihat gambar pesawat berlogo Garuda Indonesia yang membuat semua peserta tertawa.
Presiden menegaskan keinginannya agar para petinggi BUMN mempraktikkan "good corporate governance".
"Saya minta semua BUMN betul-betul jangan sampai ada yang kena masalah lagi. Saya enggak mau ada yang kena masalah lagi, baik dirut, direksi, baik di bawahnya jangan sampai, hati-hati semuanya, governance, hati-hati," kata Presiden.
Ia mengatakan, pada era keterbukaan seperti sekarang, publik langsung bisa memantau kinerja BUMN.
"Karena sekarang ini era keterbukaan ini saudara lakukan kesalahan sekarang, ketemunya 5-10 tahun yang akan datang, bisa," kata Jokowi.
Namun dia meminta petinggi BUMN tidak perlu takut mengambil keputusan jika merasa tidak melakukan kesalahan.
"Hati-hati, hati-hati, hati-hati. Jangan sampai ada yang datang ke saudara atas nama saya, siapa pun enggak mau saya, nama saya dipakai-pakai. Enggak siapa pun, entah orang dekat saya, saudara saya, enggak ada! Ini saya ingatkan," kata Jokowi.
Presiden mengaku tidak bosan mengingatkan lantaran peduli dan cinta kepada para penggerak BUMN ini.
"Saya ingin BUMN kita bisa meloncat, bisa melompat. Dan saya melihat ada kesempatan, ada peluang untuk itu tapi jangan hilangkan kesempatan peluang itu, kita perbaiki bersama, kita benahi bersama," kata Presiden.
Pewarta : Hanni Sofia Soepardi
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bawaslu Pekalongan ingatkan pengawas TPS agar jaga integritas dan profesional
04 November 2024 20:14 WIB
Pertiwi Kilang Cilacap ingatkan pentingnya keluarga visioner dukung produktivitas perusahaan
04 November 2024 9:39 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017