Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
Kamis, 26 Januari 2017 12:50 WIB
Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta, ANTARA JATENG - Presiden Joko Widodo menginginkan sekolah mewajibkan kegiatan luar program dalam kurikulum (ekstrakulikuler) agar anak-anak peka sosial kepada lingkungan sekitar.
"Yang namanya ekstrakurikuler diwajibkan kepada anak-anak kita, kemudian kegiatan kemasyarakatan dan sosial juga perlu dirancang, misalnya sebulan atau dua bulan sekali mengunjungi panti jompo supaya ada rasa sosial dalam diri anak-anak kita," kata Presiden Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta International Expo (JIExpo), Kamis.
"Kemudian besih-bersih kampung sekitar, supaya anak-anak memiliki rasa sosial budaya terhadap lingkungannya. Hal-hal seperti ini yang kelihatan mulai kita tinggalkan sehingga kita lupa membangun dan memupuk rasa sosial budaya kepada anak-anak kita," papar Presiden.
Presiden juga mengusulkan ada kunjungan sekolah ke provinsi atau pulau lain agar siswa melihat keragaman Indonesia.
"Kemudian kalau punya kemampuan, anak-anak diajak ke provinsi yang lain untuk mengenalkan saudara-saudaranya yang berada di pulau yang lain. Hal itu akan sangat baik untuk keragaman kita, kebhinekaan kita. Kunjungan bukan ke tempat wisata tapi dikenalkan ke saudara-saudaranya di provinsi-provinsi lain," tegas Presiden.
Ide lain Presiden Jokowi adalah menggalakkan lomba antarsekolah sejak tingkat kecamatan.
"Dulu saya ingat saat kita masih kecil ada lomba per kecamatan. Setiap semester pasti ada lomba sebelum kita libur. Tapi sekarang tidak banyak, baik lomba olah raga atau lomba melukis. Mungkin anak-anak sekarang lebih modern jadi ada lomba membuat video, lomba membuat blog, lomba membuat aplikasi," ungkap Presiden.
Lomba itu dapat menggunakan anggaran pendidikan yang mencapai Rp400 triliun pada tahun ini.
"Anggaran pendidikan tidak sedikit tahun ini, ada lebih dari Rp400 triliun, sangat besar sekali. Kalau arahnya tidak tepat sasaran akan banyak yang hilang percuma," tegas Presiden.
Terakhir Presiden mengingatkan perlunya sekolah mengajarkan pengusaan Teknologi Informasi kepada murid.
"Saya juga ingin mengingatkan bahwa ke depan penguasaan IT sangat penting karena itu pengenalan sedini mungkin sekaligus memagari anak-anak kita dari penggunaan sosial media," kata Jokowi.
"Yang namanya ekstrakurikuler diwajibkan kepada anak-anak kita, kemudian kegiatan kemasyarakatan dan sosial juga perlu dirancang, misalnya sebulan atau dua bulan sekali mengunjungi panti jompo supaya ada rasa sosial dalam diri anak-anak kita," kata Presiden Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta International Expo (JIExpo), Kamis.
"Kemudian besih-bersih kampung sekitar, supaya anak-anak memiliki rasa sosial budaya terhadap lingkungannya. Hal-hal seperti ini yang kelihatan mulai kita tinggalkan sehingga kita lupa membangun dan memupuk rasa sosial budaya kepada anak-anak kita," papar Presiden.
Presiden juga mengusulkan ada kunjungan sekolah ke provinsi atau pulau lain agar siswa melihat keragaman Indonesia.
"Kemudian kalau punya kemampuan, anak-anak diajak ke provinsi yang lain untuk mengenalkan saudara-saudaranya yang berada di pulau yang lain. Hal itu akan sangat baik untuk keragaman kita, kebhinekaan kita. Kunjungan bukan ke tempat wisata tapi dikenalkan ke saudara-saudaranya di provinsi-provinsi lain," tegas Presiden.
Ide lain Presiden Jokowi adalah menggalakkan lomba antarsekolah sejak tingkat kecamatan.
"Dulu saya ingat saat kita masih kecil ada lomba per kecamatan. Setiap semester pasti ada lomba sebelum kita libur. Tapi sekarang tidak banyak, baik lomba olah raga atau lomba melukis. Mungkin anak-anak sekarang lebih modern jadi ada lomba membuat video, lomba membuat blog, lomba membuat aplikasi," ungkap Presiden.
Lomba itu dapat menggunakan anggaran pendidikan yang mencapai Rp400 triliun pada tahun ini.
"Anggaran pendidikan tidak sedikit tahun ini, ada lebih dari Rp400 triliun, sangat besar sekali. Kalau arahnya tidak tepat sasaran akan banyak yang hilang percuma," tegas Presiden.
Terakhir Presiden mengingatkan perlunya sekolah mengajarkan pengusaan Teknologi Informasi kepada murid.
"Saya juga ingin mengingatkan bahwa ke depan penguasaan IT sangat penting karena itu pengenalan sedini mungkin sekaligus memagari anak-anak kita dari penggunaan sosial media," kata Jokowi.
Pewarta : Desca Lidya Natalia
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017